SUKA MENYALAHKAN

Sebuah Perenungan - Dr. Heintje Kobstan
"SUKA MENYALAHKAN"

Seringkali dalam hidup ini kita berjumpa dengan orang-orang yang suka menyalahkan orang lain atas apa yang diperbuatnya. Sedikit-sedikit orang lain yang dituding berbuat salah. Padahal kesalahan itu belum tentu diperbuat oleh orang tersebut. Pemimpin menyalahkan bawahan dan selalu menganggap bawahan salah. Seorang teman suka menyalahkan pendapat temannya yang lain. Dengan kata-kata: kamu salah, kalian salah, bodoh, sombong dan kata makian dan kutuk.
Kenyataan dalam keluarga juga terjadi. Istri selalu menyalahkan suami dan menganggap suami tidak becus dalam bekerja. Suami sering menyalahkan istrinya dan menganggap istrinya malas kerja. Orang tua selalu menyalahkan anak-anak dan menanggap anak mereka itu suka memberontak. Kakak menyalahkan adik, adik menyalahkan kakak.
Memang ada orang-orang yang sifatnya suka menyalahkan orang lain. Mengapa hal ini bisa terjadi? Karena: 1) tidak memahami pendapat orang lain. 2) salah persepsi. 3) karena minimnya ilmu atau pengetahuan yang dimiliki. 4) cara berlogika yang keliru. 5) faktor subjektivitas.
Disamping 5 hal diatas, ada juga dikarenakan faktor egoisme. Merasa diri lebih hebat, berkuasa, pintar, berhikmat dari orang lain. Suka menyalahkan merupakan reaksi spontan dan bisa jadi merupakan kebiasaan yang sukar dirubah. Dan juga bisa berarti bahwa diri kita tidak dapat berdamai dengan hati kita tanpa mau tahu itu sebenarnya kesalahan kita sendiri bukan orang lain. Suka menyalahkan akan mematikan potensi orang lain. Dan juga tanda kita suka menghakimi orang lain, padahal penghakiman itu adalah hak Allah. Ingatlah ketika kita menunjuk orang lain dan menyalahkan mereka, sebenarnya jari-jari yang lebih banyak sedang mengarah kediri kita. Sadarlah! #passionateheintje.blogspot.com
"Karena dengan penghakiman yang kamu pakai untuk menghakimi, kamu akan dihakimi dan ukuran yang kamu pakai untuk mengukur, akan diukurkan kepadamu."

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Devotion 1002 : AKAL BUDI DAN PENGERTIAN

Devotion 482 : BERJALAN DALAM KEHENDAKNYA

PENJILAT