Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2015

Devotion 62: PENDERITAAN ADALAH KASIH KARUNIA

Gambar
Devotion 62 - Dr. Heintje Kobstan "PENDERITAAN ADALAH KASIH KARUNIA" Bacaan: 1Petrus 2 Orang yang berbuat salah sudah sepatutnya dihukum. Itu suatu kelayakan baginya untuk menderita. Tapi ada juga yang bersalah lepas dari jeratan hukum dan bebas. Tuhan pun akan mengampuni segala dosa dan kejahatan kita ketika kita minta ampun tapi akibat dosa dan kejahatan tetap kita jalani. Namun ada orang yang tidak melakukan hal buruk dan jahat melainkan kebaikan tapi harus mengalami penderitaan. Dimanakah letak keadilan disini? Hidup memang terkadang tidak adil. Seorang karyawan Kristen yang sudah bertahun-tahun dan tidak pernah melakukan kesalahan malah sering berprestasi untuk memajukan perusahaan namun karena fitnah dari teman sekerja yang tidak seiman maka ia pun mendapat perlakuan yang tidak adil dari bosnya. Uang bonus tidak diberikan, target dinaikkan sangat tinggi, fasilitas tidak diberikan, sering mendapat marah tanpa sebab, dll. namun ia tidak mengadakan perlawanan. Seiring

PET SHOP

Gambar
Sebuah Perenungan - Dr. Heintje Kobstan "PET SHOP" Di beberapa kota besar di Indonesia mulai bertebaran Pet Shop atau Toko yang menjual berbagai jenis hewan peliharaan dan perlengkapannya. Beberapa jenis hewan mulai digemari oleh masyarakat Indonesia. Anjing, Kucing, Kadal, bahkan ular pun ada tersedia. Harganya pun lumayan mahal apalagi pemeliharaannya. Makanan mereka yang khusus, perawatan salon, bahkan sampai pemeriksaan kesehatan berkala. Saya tidak hanya berbicara soal penjualan dan perawatan binatang peliharaan tersebut Namun seringkali kita menjadikan hidup ini seperti Pet Shop. Kalau di Pet Shop menjual hewan peliharaan, di manusia hidupnya bagaikan Pet Shop. Dimana semua ungkapan kata-kata yang keluar penuh dengan binatang peliharaan. Baik itu kepada pasangan, orang tua kepada anak, anak kepada orang tua, kepada sesama teman, bahkan kepada para pegawai dan orang yang tak dikenal sekalipun. Semua yang ada di Pet Shop kehidupan kita dikeluarkan ketika kita jengkel

TETAP BERSUKACITA DALAM PENDERITAAN

Gambar
Devotion 61 - Dr. Heintje Kobstan "TETAP BERSUKACITA DALAM PENDERITAAN" Bacaan: 1Petrus 1 Masalah dan penderitaan tetap akan ada selama kita masih di dunia ini. Masalah dan penderitaan itu akan membuat manusia bisa mengalami keterpurukan. Orang Kristen pun tidak akan terluput dari hal ini. Justru lewat masalah dan penderitaan akan memurnikan iman kita. Allah mengijinkan hal ini agar supaya iman kita murni dan kita beroleh puji-pujian, kemuliaan dan kehormatan pada saat kedatangan Yesus Kristus keduakalinya. Selama penantian kita akan kehidupan kekal, kita masih tetap hidup di dalam dunia bersama-sama dengan orang duniawi. Artinya kitapun akan tetap mengalami pencobaan yang membawa penderitaan sama seperti orang dunia yang dicobai karena keinginan mereka. Namun pencobaan itu tidak akan membawa anak-anak Tuhan jatuh dan tak bisa bangkit lagi. Mengapa demikian? Karena ada pengharapan yang pasti bahwa Tuhan akan selalu menolong kita melewati itu semua. Dalam surat ini, Petru

BERSELANCAR

Gambar
Sebuah Perenungan - Dr. Heintje Kobstan "BERSELANCAR" Bali merupakan surga bagi para peselancar. Pantai dan ombaknya yang tinggi menjulang sangat disenangi oleh mereka. Ada hal yang menarik ketika memperhatikan mereka berselancar. Dengan sabar mereka menunggu ombak yang tepat datang dari kejauhan, lalu kemudian mengayuh papan selancar mereka dan kemudian ketika mereka bertemu dengan ombak, mereka berdiri dan mulai melakukan atraksi bukan menghadapi ombak namun memanfaatkan ombak yang besar itu, meliuk-liuk di dalam ombak dan akhirnya sampai ketepian pantai. Namun juga kalau mereka lengah, ombak dapat menggulung mereka masuk sampai kedalam air dan tidak jarang terjadi kecelakaan bahkan nyawa bisa melayang, namun selalu ada rescue team yang akan menolong. Satu hal yang mereka yakini adalah saat mereka berselancar pasti mereka akan sampai ketepian walau ombak besar sanggup mencelakai mereka. Begitu juga dengan kehidupan, ombak besar datang silih berganti dalam kehidupan dan k

Devotion 60: KESABARAN MENGHASILKAN KEBAHAGIAAN

Gambar
Devotion 60 - Dr. Heintje Kobstan "KESABARAN MENGHASILKAN KEBAHAGIAAN" Bacaan: Yakobus 5 Kurs dollar telah menyentuh level Rp. 14.000 lebih dan ini sangat menguatirkan bagi beberapa kalangan pengusaha yang mengimpor barang dengan memakai dollar. Secara keadaan ekonomi bangsa, kondisi ini tidaklah baik. Perusahaan bisa tutup, karyawan di PHK, pengangguran terjadi, timbul keresahan sosial, kejahatan merajalela, keluarga hancur dan banyak hal bisa terjadi lagi. Bagi masyarakat luas kondisi ini bisa menghancurkan kehidupan mereka. Namun bagi orang percaya ini adalah saat kita bertekun dalam iman. Ketekunan (Yun. = hupomone) merujuk kepada ketabahan dalam situasi pencobaan tetap berpegang pada Allah. Bersabar dalam menghadapi penderitaan seperti Petani bersabar menunggu saat panen. Dalam penantian itu petani bergantung pada hujan yang merupakan anugerah Allah. Sudah seharusnya kita pun bergantung sepenuhnya kepada Allah. Mungkinkah penderitaan bisa dihindari? Penderitaan tida

FORBIDDEN

Gambar
Sebuah Perenungan - Dr. Heintje Kobstan "FORBIDDEN" Pernahkah kita melihat ada mobil atau motor ketika lampu lalulintas sudah merah tetap menerobosnya atau ada rambu-rambu yang memang melarang kita untuk melewatinya namun kita tetap menerobosnya. Seringkali pelanggaran ini mengakibatkan resiko macet, ditilang Pak Polisi bahkan kecelakaan yang bisa mengakibatkan nyawa melayang. Dalam kehidupan ini pun ada peraturan-peraturan yang melarang kita untuk menerobosnya. Peraturan-peraturan itu yang menolong kita agar hidup kita bisa terpelihara dan sejahtera. Sebagai orang beriman, Allah telah menetapkan aturan untuk menuntun langkah-langkah hidup kita agar tidak terjerumus dalam kebinasaan. Peraturan tentang hubungan dengan Tuhan, sesama, pergaulan, kehidupan nikah, keuangan, ibadah dan lain sebagainya. Ada hal-hal yang tidak bisa dilanggar atau diterobos karena konsekuensinya adalah dosa dan berujung kepada maut. Allah memang sengaja menetapkan aturan-aturan tersebut dalam kit

Devotion 59: FITNAH BISA MEMBUNUH

Gambar
Devotion 59 - Dr. Heintje Kobstan "FITNAH BISA MEMBUNUH" Bacaan: Yakobus 4 Pernahkah kita mendengar kalimat, "fitnah lebih kejam dari pembunuhan?"... Fitnah bisa membuat seseorang menjadi tertuduh dan terdakwa dan bisa menjadi terhukum bahkan untuk waktu yang lama dan seumur hidup. Fitnah juga bisa membuat perselisihan dan perseteruan bahkan percideraan. Fitnah bisa membuat permusuhan seumur hidup bahkan sampai generasi ke generasi berikutnya. Fitnah dapat membunuh dalam arti luas seperti membunuh kesempatan bekerja atau berkarya bagi orang lain, menghancurkan profesi seseorang, membuat keluarga berantakan, dll. Sehingga Yakobus memberikan peringatan keras tentang fitnah. Fitnah seringkali lahir dari kebencian dan dilakukan dengan tujuan memegahkan diri sendiri dan selalu menempatkan diri sebagai orang yang tidak bercela. Lebih membahayakan lagi karena si pemfitnah telah menempatkan dirinya sebagai hakim dan menggantikan Tuhan sebagai satu-satunya hakim dan pem

BE YOURSELF

Gambar
Sebuah Perenungan - Dr. Heintje Kobstan "BE YOURSELF" Waktu kecil dulu ketika pergi ke tukang gunting rambut, saya berkata mau model Adi Bing Slamet... karena Adi Bing Slamet menjadi tokoh idola anak-anak. Jadi wajarlah saya mau berpenampilan seperti idola saya. Bukan hanya soal rambut, bahkan jaman sekarang meniru model artis/aktor yang menjadi idola kita mulai dari ujung kaki sampai ujung kepala, gaya berbicara, jalan, semuanya ditiru habis...bis...bis... salah? Tidak salah namun sebaiknya menjadi diri kita sendiri. Be yourself! Jadilah dirimu sendiri! Kita diciptakan Tuhan unik dan luar biasa, tidak ada yang sama persis dengan kita. Jangan malu, rendah diri, minder dengan keberadaan kita. Sepatutnya kita bersyukur dan menjadi pribadi yang hidup mengenali dan mengembangkan semua potensi kita. Bagaimana caranya? Ada 2 hal: 1. Mengetahui apa kita. Kita dilahirkan sebagai wanita atau pria. Jadi bersikaplah sewajarnya seperti pria atau wanita. 2. Mengetahui siapa kita. Mam

Devotion 58: HIKMATMU HIKMATKU HIKMAT APA?

Gambar
Devotion 58 - Dr. Heintje Kobstan "HIKMATMU HIKMATKU HIKMAT APA?" Bacaan: Yakobus 3 Untuk menjadi orang yang sukses dibutuhkan kecerdasan intelektual, namun ternyata kecerdasan intelektual tidaklah cukup untuk meraih keberhasilan dan mempertahankannya. Harus diperlukan juga kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual. 3 hal ini dapat menjamin seseorang bisa berhasil dalam hidupnya. 3 hal ini mungkin bisa disamakan dengan hikmat. Namun jika seseorang menyatakan bahwa ia memiliki hikmat belum tentu dia telah memiliki hikmat surgawi atau hikmat Allah. Bagaimana kita dapat membedakan bahwa seseorang memiliki hikmat sorgawi atau dunia? Dari motivasi yang mendasarinya dan sumbernya dapatlah dilihat mana hikmat sorgawi atau duniawi. Jelaslah bahwa sumber dari hikmat sorgawi adalah dari Allah dan hikmat duniawi bersumber dari nafsu duniawi yang juga dipengaruhi oleh si iblis. Namun untuk melihat manifestasi dari hikmat sorgawi dan duniawi dapat terlihat dari motivasi yang menda

JANGAN BUANG SAMPAH SEMBARANGAN

Gambar
Sebuah Perenungan - Dr. Heintje Kobstan "JANGAN BUANG SAMPAH SEMBARANGAN" Pemerintah saat ini sedang gencar-gencarnya menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat. Menggerakkan seluruh komponen masyarakat untuk menciptakan lingkungan bersih dengan cara jangan membuang sampah sembarangan. Bahkan di Makassar, Walikotanya membuat tagline "LISA = Lihat Sampah Angkat", bukan hanya Makassar, Walikota Surabaya membuat taman-taman kota yang cantik, di Jakarta Gubernurnya mulai memperbaiki bantaran kali Ciliwung dan merelokasi warga disana ke rumah susun yang sudah disiapkan, bahkan di kota-kota lainnya. Masalah sampah merupakan masalah yang harus diperhatikan sungguh-sungguh karena dari situ akan terlihat sebuah rumah, sebuah lingkungan dan suatu kota bahkan negara akan terlihat kumuh atau bersih indah jika sampahnya tertangani dengan baik. Membuang sampah sering dilakukan manusia setiap hari walau tanpa disadarinya. Mau tahu bagaimana kita buang sampah sembarangan? Den

Devotion 57: KOSONG DAN MATI

Gambar
Devotion 57 - Dr. Heintje Kobstan "KOSONG DAN MATI" Bacaan: Yakobus 2 Bagaimanakah orang lain mengenal kita sebagai orang yang percaya kepada Kristus Yesus? Mereka bisa melihat dari KTP, Kartu Keluarga, Surat Baptis, Surat Sidi ataupun Surat Keanggotaan Gereja yang menerangkan bahwa kita adalah seorang Kristen. Namun jika perbuatan baik kita tidak tercermin dalam kehidupan kita sehari-hari walaupun kita adalah orang beriman maka inilah iman yang kosong dan mati. Tidak ada gunanya bila seseorang mengaku beriman namun tidak melakukan perbuatan-perbuatan sebagai wujud imannya. Kata Yunani "Ergon" (perbuatan-perbuatannya) menurut Yakobus berbeda dengan Paulus. Yakobus menekankan bahwa itu adalah kewajiban terhadap Allah dan sesama yang diperintahkan Alkitab yang bersumber dari iman yang sungguh-sungguh, hati yang murni,  kasih karunia Allah dan keinginan untuk menyenangkan hatiNya. Sedangkan Paulus menekankan pada pekerjaan yang menunjuk kepada keinginan untuk diken

HARGA DIRI

Gambar
Sebuah Perenungan - Dr. Heintje Kobstan "HARGA DIRI" Dalam suatu pertengkaran yang hebat, seorang bapak berkata kepada lawannya... "kamu tidak tau siapa saya?"... si lawan juga berkata, "eh kamu juga tidak tau siapa saya?"... kedengaran sih lucu tapi mengandung arti yang dalam. Kamu tidak tahu siapa saya, bisa mengandung arti kamu tahu saya ini adalah seseorang yang harus dihargai dibanding kamu! Biasanya pertengkaran dimulai hanya karena harga diri seseorang diusik dan nyawa bisa jadi taruhannya, apalagi menyangkut suku, agama dan ras. Harga diri adalah penilaian seseorang terhadap dirinya sendiri dengan standarnya dan menghargainya tinggi seiring dengan apa yang telah dicapai olehnya. Sering dikaitkan dengan kesombongan atau egoisme. Seseorang akan mengharga dirinya dan meminta orang lain untuk menghargainya seiring apa yang telah dicapainya, misalnya dengan kekayaan, keningratannya, kealimannya, kepangkatannya, ketitelannya. Harga diri bagi seseorang

Devotion 56 : JANGAN MENDUA HATI

Gambar
Devotion 56 - Dr. Heintje Kobstan "JANGAN MENDUA HATI" Bacaan: Yakobus 1 Apakah Anda akan tetap bersukacita jika ada masalah misalnya di PHK akibat tidak mau mengikuti keinginan atasan untuk membuat buku ganda laporan keuangan? Atau kesakitan karena menderita tumor otak? Atau kehilangan anggota keluarga yang kita kasihi karena tabrakan maut? Seringkali dalam khotbah-khotbah kita dihimbau untuk terus bersukacita. Hal ini untuk meminimalisir dukacita yang dialami dengan bersikap seolah-olah tidak pernah merasakan sedih, pedih, merintih dan menangis? Hal ini sepenuhnya tidak benar! Dalam menghadapi pencobaan dan pergumulan yang berat, sebagai orang Kristen kita masih hidup di dunia realita. Namun kita tidak hanyut didalam perasaan duka, sedih, kecewa, berkabung yang berkepanjangan karena kita mempunyai keyakinan bahwa semua pencobaan yang dialami itu atas seijin Tuhan untuk mendewasakan iman kita. Orang Kristen yang menghadapi proses pergumulan hidup dari dukacita menjadi su

TERGODA

Gambar
Sebuah Perenungan - Dr. Heintje Kobstan "TERGODA" Apakah Anda pernah menemukan kata "Sale" saat berjalan-jalan di Mal atau di Komp. Pertokoan atau di mana saja yang ada hubungan dengan jual beli? Pasti di waktu-waktu tertentu tulisan itu begitu memenuhi ruang penglihatan kita, nengok kiri ada "sale", nengok kanan "ada sale", lihat kedepan "ada sale", balik belakang "ada sale"... Sale 50% + 10 %, 70% + 5%, Obral beli 1 dapat 2, bayar  1  harga 100rb; bayar 2 harga 130rb dan berbagai macam penawaran discount. Penawaran-penawaran tersebut seringkali membuat kita tergoda dan akhirnya tertarik untuk membelinya padahal belum diperlukan. Hal-hal yang menggoda kita berkeliaran disekitar kita berusaha menundukkan keinginan kita. Bukan hanya soal "Sale" saja namun juga godaan-godaan yang yang akan menjerumuskan kita baik itu pornografi, seks bebas, korupsi, dll... dan itu terpapar bebas di depan mata kita baik melalui dunia
Gambar

Devotion 55 - Ibrani 13, Aku Masih Seperti Yang Dulu

Gambar
Devotion 55 - Dr. Heintje Kobstan "AKU MASIH SEPERTI YANG DULU" Bacaan: Ibrani 13 Perjanjian Lama menyatakan bahwa Allah itu adalah Allah Abraham, Ishak dan Yakub yang bergerak dan berbuat dari generasi ke generasi. Demikian jika kita menyatakan tentang Tuhan Yesus adalah Tuhan baik bagi Paulus, Agustinus, Luther, Calvin bahkan sampai kepada kita beritanya tidak akan berubah. Bila melihat semua kehidupan mereka, melihat mereka menyelesaikan tugas dan kehidupan sampai garis finish dan mempertahankan iman mereka, darimana kekuatan itu semua? Dari Tuhan Yesus. Ia yang tak berubah tetap sama dari sebelum semua ada bahkan sampai pada hari ini. Penekanan bahwa Yesus Kristus tak berubah, kemarin, hari ini bahkan selamanya menyatakan bahwa apa yang Yesus lakukan tetap sama dan berfokus pada tujuan penyelamatan sehingga kita pun tetap setia berfokus kepada mengerjakan keselamatan yang telah dianugerahkan kepada kita tanpa diombang-ambingkan dengan berbagai angin pengajaran. Jangan

TIGA KALI TAMBAH ITU KURANG

Gambar
Sebuah Perenungan - Dr. Heintje Kobstan "TIGA KALI TAMBAH ITU KURANG" Anakku yang kecil bertanya, "Papi, berapa tiga kali tambah?" saya menjawabnya, "kurang" dan anakku yang besar berkata, "betul itu papi" kami lalu tertawa bersama... ternyata tiga kali tambah itu kurang bagi yang kuat makan. Perut bisa berkata tidak cukup untuk makanan yang masuk. Saya pernah mengalaminya di Kendari, makan sinonggi (makanan khas dari sagu seperti kapurung atau papeda yang dicampur sayur kuah dan ikan kuah), karena teman yang masak itu ahli maka saya pun keenakan makan sampai tidak sadar kalau perut sudah penuh dan akhirnya hampir tidak bisa bernafas hahaha... Berbicara tiga kali tambah itu kurang, ini merupakan sifat keserakahan manusia yang tidak pernah merasa cukup. Hari ini kita bisa puas dengan makanan yang kita nikmati, mobil yang kita kendarai, rumah yang kita tinggali, pekerjaan yang kita punya, smartphone canggih yang kita miliki, keluarga yang kita
Gambar

Devotion 54: KAMU ADALAH ANAK

Gambar
Devotion 54 - Dr. Heintje Kobstan "KAMU ADALAH ANAK" Bacaan: Ibrani 12 Dalam mendidik anak, saya menerapkan disiplin kepada mereka seperti harus tidur sebelum jam 10 malam dan sebelum tidur harus baca Alkitab dan berdoa terlebih dahulu, disamping disiplin yang lain. Terkadang harus menggunakan cambuk untuk mendidik mereka. Terlihat keras tapi saya melakukan hal itu karena mereka anak saya bukan anak tetangga. Didikan itu baik untuk mereka untuk mempersiapkan masa depan yang baik buat mereka. Terkadang juga ketika mendidik mereka terlalu keras, dalam hati ada rasa perih dan sesal tapi itu pun diperlukan oleh mereka. Kamu adalah anak! Bapamu adalah Allah Pencipta langit dan bumi. Seorang bapa akan menyayangi anak-anaknya, begitupun Bapa di Sorga. Namun rasa sayang itu bukan diwujudkan dengan mengabulkan permintaan mereka namun juga dengan cara menghajar. Tuhan menghajar orang yang dikasihiNya dan Ia menyesah orang yang diakuiNya sebagai anak. Tujuan dari didikan Tuhan adala
Gambar

TEMUKAN YANG PERLU

Gambar
Sebuah Perenungan - Dr. Heintje Kobstan TEMUKAN YANG PERLU Seorang istri marah-marah kepada suaminya yang baru pulang dari kantor... Istri : Pa, ngapain sih dikantor? Suami : Kerja Ma... Istri : Kalo emang kerja, koq Papa nga bisa kayak tetangga sebelah... Suami : Emang kenapa sih? Istri : Tuh... tetangga sebelah baru beli kulkas baru, minggu kemarin beli AC, bulan kemarin beli mobil... lha kita, kapan punya kulkas baru, AC baru, mobil baru? Suami : *&^#^@&*@(**#&^#@()*^^# Seringkali kita tidak bisa menikmati hidup hanya dengan membandingkan kepunyaan kita dengan tetangga. Melihat tetangga punya sesuatu yang lebih baik dari kita, bisa jadi kita iri, uring-uringan, malah jengkel dengan tetangga dan menyebarkan gosip yang heboh... Sebenarnya kita bisa menikmati hidup dengan semua yang dimiliki... asal ada rasa syukur bahwa semua yang kita punya adalah anugerah Allah. Bukan hanya itu saja, temukan hal-hal yang perlu sehingga kita bisa bersyukur dan menikmati hidup. M

Devotion 53: KARENA IMAN

Devotion 53 - Dr. Heintje Kobstan KARENA IMAN Bacaan: Ibrani 11 Saya pernah mendengar pengajaran bahwa dalam Perjanjian Lama orang diselamatkan oleh perbuatan mereka. Kemudian dalam Perjanjian Baru, orang diselamatkan karena iman kepada Tuhan Yesus. Penulis Ibrani telah menuliskan bahwa Yesus adalah kegenapan dari semua hukum ritual, nubuatan dan simbol-simbol yang ada di dalam Perjanjian Lama. Yang berarti di dalam Perjanjian Lama, perbuatan kita akan menyelamatkan bila dilakukan dengan menaati peraturan-peraturan dalam hukum Taurat yang merujuk kepada penggenapan nubuatan dalam Yesus. Kurban persembahan tidak dapat menghapus dosa, tetapi iman kepada Allah yang menjadi dasar peraturan itulah yang menyelamatkan. Iman adalah percaya pada hal-hal yang tidak kelihatan, bukan berarti percaya pada yang tidak dikenal. Tokoh-tokoh PL hidup dengan percaya pada apa yang tidak kelihatan, atau oleh iman. Iman adalah bukti atau jaminan yang paling kokoh bahwa segala sesuatu yang tidak kita lih
Gambar

TERIMA KASIH

Gambar
Sebuah Perenungan Dr. Heintje Kobstan TERIMA KASIH Indonesia baru saja merayakan hari ulang tahun kemerdekaan yang ke-70. Kemerdekaan yang telah dicapai oleh bangsa ini bukan hanya kerja keras atau perjuangan 1 orang atau1 kelompok tapi seluruh unsur masyarakat yang merindukan kemerdekaan terjadi di bangsa ini. Soekarno dan Hatta tidak bisa berbangga bahwa merekalah yang mengantarkan bangsa ini untuk merdeka dan meletakkan dasar-dasar agar bangsa ini bisa berkembang menjadi satu bangsa yang besar dan disegani. Dibalik itu semua ada para pejuang dan masyarakat yang bahu membahu memperjuangkan kemerdekaan. Kita harus menghargai dan berterima kasih kepada mereka semua, baik kepada Soekarno Hatta yang berani memproklamasikan kemerdekaan Bangsa ini maupun kepada seluruh pejuang dan rakyat yang ada dibelakang layar. Begitu juga dengan organisasi, kemajuannya bukan hanya karena 1orang dengan nama besarnya tapi dukungan dari seluruh lini sehingga organisasi itu bisa berkembang. Ucapan teri

Devotion 18: TEGUH DALAM IMAN

Devotion 18 TEGUH DALAM IMAN Bacaan: Kolose 2 Berapa banyak orang Kristen yang masih pergi ke peramal nasib, percaya horoskop, percaya feng shui, suka ke paranormal dan hal-hal lain yang bertentangan dengan iman Kristen. Bahkan bukan itu saja, ada banyak hal yang kita lakukan dan meragukan kuasa dan mujizat Tuhan. Hal ini membuktikkan bahwa tidak semua orang Kristen teguh dalam iman mereka. Iman yang gampang diombang-ambingkan oleh berbagai pengajaran palsu, dongeng-dongeng, takhayul-takhayul, filsafat-filsafatnya yang kosong dan palsu menurut ajaran turun temurun dan roh-roh dunia tapi tidak menurut ajaran Kristus. Mengapa iman mereka tidak teguh? Karena masih mengasihi dunia dan segala isinya. KTP boleh Kristen, Ibadah tiap minggu, rajin ke sel grup, suka ikut KKR tapi itu semua tidak menjamin jika iman mereka akan kokoh. Iman bukanlah sekedar aktifitas rohani yang kelihatan. Iman adalah kepercayaan kita yang penuh kepada Allah. Iman harus berakar di dalam Yesus dan dibangun di

Devotion 48: TETAP PADA PANGGILANNYA

Devotion 48 Dr. Heintje Kobstan TETAP PADA PANGGILAN-NYA Bacaan: Ibrani 6 Pembaca surat Ibrani bukanlah mereka yang belum diselamatkan tapi telah mengalami keselamatan, sudah mengalami pengampunan dosa di dalam Kristus sehingga mereka pun adalah Anak-anak Allah. Mereka memiliki iman, kasih, ketekunan dan pengharapan dalam penderitaan pelbagai aniaya namun terus tetap dalam pekerjaan Tuhan (ay.10), terlepas dari teguran penulis surat Ibrani bahwa iman mereka dangkal. Dengan apa yang mereka ketahui, mereka tetap melayani Tuhan. Pelayanan mereka yang ditujukan kepada orang-orang kudus dalam kasih itu tidak berubah. Kurang lebih 21 tahun saya melayani Tuhan di sebuah organisasi gereja namun akhirnya harus mengundurkan diri dari sana, bukan berarti tidak ada tantangan, masalah, pergesekan dan lain-lain. 21 tahun bukanlah waktu yang singkat, tapi apakah saya harus berhenti melayani walaupun ada yang mencoba untuk membuat saya berhenti, tidak! Karena saya sadar, saya tak bisa memendam po

Devotion 51: HANYA SATU KALI

Gambar
Devotion 51 Dr. Heintje Kobstan HANYA SATU KALI Bacaan: Ibrani 9 Dosa adalah masalah yang serius yang tidak dapat diselesaikan hanya lewat persembahan darah korban. Pada jaman Perjanjian Lama, ketika orang berdosa dan ingin mendapatkan pengampunan dosa, mereka harus berkorban darah binatang. Tiap kali melakukan dosa, harus berkorban darah binatang. Oleh karena itu diperlukan Perjanjian Baru di mana, untuk setiap dosa yang dilakukan hanya bisa dihapus oleh darah yang mulia yaitu darah Yesus sendiri. Satu kali untuk selamanya. Kelebihan Kristus dibanding keturunan imam besar Harun ialah, Ia hanya satu kali mengobankan diriNya dengan mati di atas kayu salib sebagai korban penghapus dosa yang menghasilkan keselamatan. Yesus bukan masuk ke dalam ruang maha suci di kemah pertemuan tapi Ia masuk ke surga yang menyebabkan kita yang percaya kepadaNya layak masuk sorga.  Satu kali Ia berkorban untuk menebus dosa semua manusia yang percaya kepadaNya. Bukan berarti kemudian kita bebas melakuk

Devotion 52: 3 HAL YANG AKAN DIUJI

Gambar
Devotion 52 3 HAL YANG AKAN DIUJI Bacaan: Ibrani 10 Dr. Heintje Kobstan Masalah, persoalan, badai kehidupan, pergesekan, tekanan, hinaan, cercaan, dan semua yang terjadi dalam kehidupan kita adalah ujian yang akan membuktikkan kualitas kemurnian dari 3 hal ini: iman, pengharapan dan kasih. Ketika kita percaya kepada Tuhan, bukan berarti hidup kita akan baik-baik saja namun akan ada banyak kegoncangan yang akan membuat kita semakin dewasa di dalam kebenaran. Ibarat latihan beban, jika awal mula latihan maka kita hanya mengangkat beban yang ringan namun seiring waktu beban itu akan bertambah beratnya. Jika kehidupan rohani kita dilatih maka seiring waktu kita akan kuat menahan beratnya masalah hidup bahkan terhadap godaan sekalipun. Tiga hal yang akan diuji yaitu: IMAN, bagaimana kita mendasari kehidupan kita di dalam Tuhan. KASIH, adalah praktik iman dalam kehidupan sehari-hari, dan PENGHARAPAN, bagaimana kita bisa melihat jauh kedepan kepada penggenapan janji-janji Allah yang hid
Gambar
Gambar
Gambar
Gambar

BERDAMPAK

Gambar
Sebuah Perenungan Dr. Heintje Kobstan BERDAMPAK Manusia itu akan dikenang dari apa yang ia perbuat. Bisa sebuah keburukan atau kebaikan. Jika orang itu suka membuat onar maka ia akan dikenal sebagai orang yang tidak baik, namun jika ia suka menolong maka orang akan berkata ia adalah orang baik. Bukan hanya dari sekedar baik atau buruk. Namun apakah perbuatannya dan apa yang dikerjakannya itu mempunyai dampak positif atau negatif bagi orang lain. Seseorang yang membawa dampak baik kepada orang lain, kelompok atau masyarakat akan sangat diapresiasi ketika ia berada ditengah-tengah mereka bahkan ketika ia tidak ada lagi. Sangat beda jika seseorang yang membawa dampak negatif, orang akan sangat bersyukur jika ia tidak ada lagi ditengah-tengah mereka... Namun seringkali jika ada sekelompok orang yang menghargai seseorang karena membawa dampak yang baik, kita merasa iri bahkan cenderung untuk mencari kesalahan orang tersebut ataupun dengan otoritas yang kita miliki, kita berusaha untuk

APA YANG KAU LIHAT

Gambar
Sebuah Perenungan Dr. Heintje Kobstan APA YANG KAU LIHAT? Penglihatan seseorang akan menentukan apakah sebuah lukisan itu indah atau tidak, suatu gedung bagus atau buruk, bahkan gaya berpakaian seseorang itu sesuai atau tidak. Penglihatan kita ditentukan oleh selera kita. Selera manusia itu berbeda-beda. Begitu juga cara pandang kita. Penilaian terhadap sesuatu ditentukan oleh apa yang kita lihat. Kita bisa melihat kebaikan dan keburukan seseorang. Jika penglihatan kita berfokus pada kebaikan seseorang maka yang terlihat adalah hal-hal yang baik walaupun ada kekurangannya...  tapi jika berfokus pada kekurangan seseorang, walaupun ada kebaikannya maka yang terlihat adalah kekurangannya... Ketika pacaran, semua yang terlihat adalah hal-hal yang indah-indah dan semua yang baik-baik saja... ketika awal pernikahan yang dinikmati adalah masa-masa bulan madu... ketika madunya habis yang tersisa adalah bulan-bulanan... seorang suami atau istri akan melihat semua kekurangan pada pasangann

Devotion 50: FIRMANNYA DIUKIR DI DALAM HATI

Devotion 50 Dr. Heintje Kobstan FIRMAN-NYA DIUKIR DI DALAM HATI Bacaan: Ibrani 8 Dalam pasal sebelumnya, Penulis Ibrani mengemukakan keunggulan keimamatan Yesus dibanding Lewi, dipasal ini Penulis Ibrani mengemukakan tentang keunggulan Perjanjian Sinai dan Perjanjian Baru. Bagi orang Yahudi, hukum Musa itu kekal dan tidak akan diganti sampai kesudahannya. Dan ini memang ajaran agama Yahudi. Mereka tidak mau mengakui bahwa dasar agama mereka sementara dalam rencana Allah. Dalam Yeremia 31:32, yang mengatakan bahwa, "bukan seperti perjanjian yang telah Kuadakan dengan nenek moyang mereka pada waktu Aku memegang tangan mereka untuk membawa mereka keluar dari tanah Mesir; perjanjian-Ku itu telah mereka ingkari, meskipun Aku menjadi tuan yang berkuasa atas mereka, demikianlah firman TUHAN." Penulis Ibrani ingin menegaskan bahwa pola agama dan peraturan agama yang diatur dalam perjanjian Musa telah ditinggalkan dan beralih kepada Perjanjian Baru. Dia dengan tegas menyatakan hal

CIPTAKAN PELUANGMU

Gambar
Sebuah Perenungan Dr. Heintje Kobstan CIPTAKAN PELUANGMU Dalam berbagai hal didalam dunia ini selalu memunculkan keinginan untuk lebih baik dari orang lain. Sehingga yang terjadi adalah perlombaan untuk maju, bersaing satu dengan yang lain untuk menjadi yang terbaik dalam berbagai hal. Keberhasilan bisa didapatkan jika kita bisa menciptakan peluang. Apa yang kita punyai itu adalah peluang untuk berhasil jika kita bisa menggunakannya dengan baik, misalnya dengan kemampuan olah vokal, kemampuan dalam membuat hasta karya, kemampuan membuat karya tulis, kreatifitas dalam berbagai hal bahkan dengan semangat kita. Semua yang kita kerjakan jika dilakukan dengan baik dan bisa berdampak positif buat orang lain dan itu adalah peluang untuk mempromosikan diri. Menjadi seorang tenaga pemasaran misalnya, bukan hanya memasarkan produk seperti kebanyakan tenaga pemasar lainnya tapi membuat sesuatu program yang unik yang bisa menarik minat orang lain untuk membeli produk kita, begitu juga dengan p

Devotion 49: STATUS MENENTUKAN

Devotion 49 Dr. Heintje Kobstan STATUS MENENTUKAN Bacaan: Ibrani 7 Ayat 7 mengatakan, "...yang lebih rendah diberkati oleh yang lebih tinggi." Ini sudah berlaku secara umum. Penulis Ibrani menuliskan hal ini untuk menyatakan bahwa status Yesus Kristus sebagai Anak Allah lebih tinggi posisinya dibanding Abraham dan keimaman Suku Lewi. Oleh karena itu peran Yesus sebagai Imam harus dilegitimasi sesuai yang berlaku dalam adat istiadat orang Yahudi. Melkisedek merupakan gambaran Kristus. Kisah Melkisedek dicatat di Kejadian 14:17-20 dan Mazmur 110:4. Dalam kedua nats tersebut kedudukannya sebagai Imam Allah sudah jelas. Tidak bisa disangkal lagi bahwa Melkisedek adalah lambang imamat yang abadi dari Kristus. Kebenaran yang penting juga mengenai Melkisedek ialah, imamat Melkisedek lebih besar daripada imamat Harun dan imamat Lewi, sebab (secara kiasan) imamat yang kemudian itu memberikan perpuluhan kepada imamat terdahulu, yaitu imamat Melkisedek, melalui Abraham. Dengan demi

MERDEKA

Gambar
Sebuah Perenungan Dr. Heintje kobstan MERDEKA Isi awal dari teks Pembukaan UUD 1945 adalah: "Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu, maka penjajahan diatas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan." Yang perlu ditekankan disini adalah kemerdekaan adalah hak segala bangsa dan penjajahan harua dihapuskan... apakah hal ini telah terjadi sungguh-sungguh terjadi di bangsa ini dan bagi setiap orang di bangsa ini? Kita belum sepenuhnya merdeka, masih ada penjajahan yang terjadi secara kasat mata didepan kita. Penjajahan itu bisa terjadi dalam kungkungan otoritas yang otoriter ataupun dalam tindakan sehari-hari yang memanfaatkan orang lain demi mengeruk keuntungan atau tindakan mematikan karakter orang lain. Bisa juga berupa arogansi anarkisme dan kekerasan melalui perkataan. Kemerdekaan memang bisa didapatkan melalui perjuangan melawan penjajahan. Penjajahan modern tidak hanya dicapai melalui perju

Devotion 47: BERTUMBUH DALAM PENGAJARAN

Devotion 47 Dr. Heintje Kobstan BERTUMBUH DALAM PENGAJARAN Bacaan: Ibrani 5 Bukan seberapa lama engkau menjadi orang Kristen atau seberapa tinggi posisimu di dalam gereja atau seberapa banyak pelayanan yang kau kerjakan, namun masalah yang sering timbul adalah karena ketidakdewasaan. Saya menyadari sedang dalam proses menuju kesana sehingga seringkali dalam kehidupan rohani saya masih banyak kekurangan, masih banyak yang harus diperbaiki... Penulis Ibrani menegur para pembaca karena masih bersikap seperti kanak-kanak yang selalu berdebat tentang asas-asas dasar pengajaran iman Kristen, tidak mau bertumbuh hanya berpuas diri terhadap apa yang mereka ketahui saja. Hanya berdebat tentang persoalan yang tidak penting seperti pembaptisan, penumpangan tangan, kebangkitan orang mati, dll. Seharusnya dengan usia kekristenan mereka sudah menjadi pengajar. Bukan berarti semua harus mempunyai karunia mengajar namun kita harus bertumbuh dalam pengajaran. Masalahnya pendengar ada yang lambat m

KESOMBONGAN AKAN BERBAYAR

Gambar
Sebuah Perenungan Dr. Heintje Kobstan KESOMBONGAN AKAN BERBAYAR Sadar atau tidak sadar, kesombongan itu bisa dimiliki oleh siapapun... yah, setiap orang bisa merasa sombong dan berbangga diri dengan apa yang ia punyai bahkan mungkin dengan miliki orang lain... merasa seolah lebih tinggi, lebih hebat, lebih luar biasa dibanding orang lain dan menganggap orang lain lebih rendah statusnya dibanding kita bahkan cenderung menekan mereka. Kemana-mana maunya diliatin orang, gaya bicara, pakaian yang dikenakan, berlagak segala-galanya... semua orang harus bersikap tunduk, patuh, dan hormat kepadanya... semua orang harus menomorsatukan dia, apakah di rumah, di restoran, mal, salon, dan dimana saja... Apa yang ia katakan adalah hukum bagi orang lain... Namun sadar tidak sadar kesombongan itu akan berbayar... Kapan? Entahlah... namun jika kita tidak segera berubah maka pembayaran itu akan segera menjadi kenyataan... Ingat sesama manusia saja tidak menyukai orang yang sombong apalagi Tuhan. T

Devotion 46: MASUK DALAM PERHENTIAN KEKAL

Devotion 46 Dr. Heintje Kobstan MASUK DALAM PERHENTIAN KEKAL Bacaan: Ibrani 4 Status saya sebagai dosen berhenti sejenak, jam mengajar saya pun dihilangkan, walau saya tidak berbuat sesuatu hal yang merugikan... semua karena kebijakan organisasi... bagi sebagian orang mungkin itu sebagai suatu kerugian... tapi bagi saya itu sebuah perhentian sejenak untuk memulai sesuatu yang baru... saya sedang masuk ke dalam perhentian... walau di satu sisi mahasiswa yang saya cintai tidak menginginkan saya untuk meninggalkan mereka... Dalam pasal ini, Israel adalah contoh dimana begitu banyak yang tidak bisa masuk ke dalam perhentian yang disiapkan Allah. Perhentian disini bukan perhentian kekal. Melalui penciptaan Allah menetapkan dan memberkati baik pekerjaan maupun perhentian, khususnya hari perhentian hari ketujuh yang oleh para rabbi dianggap sebagai perhentian kekal karena dalam Kej.2:1-3 tidak disebut lagi adanya petang dan pagi. Selama 6 hari penciptaan itu melambangkan kehidupan dunia

HIDUP BUKAN HANYA SEKEDAR BERHITUNG

Gambar
Sebuah Perenungan Dr.HeintjeKobstan HIDUP BUKAN HANYA SEKEDAR BERHITUNG Siapa bilang berhitung tidak perlu? Sejak dr sekolah sampai sekarang perhitungan sangat diperlukan agar supaya hidup tetap berjalan dan tidak rugi... bahkan ada yang dinamakan kalkulasi baik di bidang ekonomi sampai politik... yang intinya adalah keuntungan... Membangun sesuatu perlu duduk dan menghitungnya agar pembangunan itu tidak mandek di tengah jalan... menjual produkpun harus dihitung biaya dan margin keuntungannya... bahkan sampai urusan tolong menolongpun disaat sekarang ini ada kalkulasi untung atau tidak... Filosofi bangsa ini adalah gotong royong... tapi sekarang siapa yang bisa membayar dia akan ditolong... sudah tidak ada lagi kemurnian dalam tolong menolong... gotong royong itu hanya ada di kampung-kampung tapi yang sudah terjamah hendonisme di kota-kota maka sikap egoisme yang menjadi utama... saya akan bekerjasama dengan anda jika anda menguntungkan buat saya... asas pemanfaatan terjadi bahkan

Devotion 45: TEGUH BERPEGANG PADA KEYAKINAN IMAN

DEVOTION 45 Dr.HeintjeKobstan TEGUH BERPEGANG PADA KEYAKINAN IMAN Ketika kita percaya dan menyerahkan hidup kepada Yesus maka kitapun telah menerima bagian dalamNya (ay.14). Bagian yang utama adalah kemenangan bersama Dia. Kita selalu dibawa di jalan kemenanganNya. Artinya walau setiap saat keyakinan iman kita selalu diuji, digoda untuk meninggalkan apa yang telah dipercayai... namun di satu sisi, Kristus selalu membawa kita di dalam jalan kemenanganNya... walau ada godaan, keyakinan iman kita tetap teguh didalam Kristus karena Ia selalu menolong dan memberikan kemenangan demi kemenangan. Ketika kita terus diikat dengan kasih kepada Kristus, maka tidak akan ada yang dapat memisahkan kita denganNya walau maut, hidup, malaikat-malaikat, pemerintah-pemerintah, kuasa-kuasa baik yang diatas maupun dibawah ataupun sesuatu makhluk lain. Luar biasa! Yesus selalu menjamin kehidupan kita. Asalkan kita selalu berpegang teguh pada keadaan kita di dalam iman kepada Kristus, maka kita adalah me

KETULUSAN

Gambar
Sebuah Perenungan Dr.HeintjeKobstan KETULUSAN "Cinta yang tulus didalam hatiku.. t'lah bersemi karenamu... hati yang suram kini tiada lagi... t'lah bersinar karenamu... semua yang ada padamu... ohhh... membuat diriku tiada berdaya... hanyalah bagimu... hanyalah untukmu... seluruh hidup dan cintaku..." Sepenggal lirik lagu lama ini mengingatkan kita kembali bahwa jika cinta itu tulus maka kebahagiaan akan didapatkan... Ketulusan adalah sikap hati kita terhadap apa yang kita perbuat kepada orang lain... sikap hati yang memberi dan tak harap kembali... sikap hati yang tiada meminta balas budi... sikap hati yang tak menuntut pengembalian... Ketulusan hati sedang menjauh dari manusia modern... dimana yang dipentingkan adalah sikap egonya... bukan semua bagimu... tapi semua bagiku... kalau kau cinta padaku maka aku akan cinta padamu... hanya mau menerima saja... atau memberi dengan pamrih dan keuntungan... Orang yang memiliki ketulusan hati akan mengerjakan sesuatu ta

Devotion 44: MEMIMPIN PADA KESELAMATAN

Gambar
Devotion 44 MEMIMPIN PADA KESELAMATAN Bacaan: Ibrani 2 Ketika kita ditanya apakah sudah siap check out dari muka bumi ini? Kebanyakan menjawab belum... Ada juga yang berkata, saya takut mati... Kematian adalah momok... kenapa? Karena kita belum siap untuk mati, takut masuk neraka karena dosanya banyak... Yesus, oleh kehendak Allah, Ia harus menderita bahkan sampai mati di kayu salib untuk menebus dosa manusia dan menyelamatkan mereka. Yesus adalah yang memimpin mereka kepada keselamatan. Kata memimpin disini boleh diterjemahkan perintis atau pendiri. Ps.2:10 menjelaskan bahwa Allah memperlengkapi (bukan menyempurnakan - jika dilihat dari bahasa aslinya teleiow/teleioo - karena Yesus sudah sempurna sejak dahulu) dengan penderitaan. Jadi Yesus walaupun sudah sempurna namun untuk menyelamatkan manusia, Allah memperlengkapi dengan penderitaan di kayu salib. Pengalaman Yesus sebagai manusia menjadi sempurna lewat penderitaan. Dia telah merasakan kehidupan sebagai manusia dari kecil sa

FAKE PROMISE

Gambar
Sebuah Perenungan FAKE PROMISE Apakah kita pernah diberikan janji? Dari sekian janji-janji itu, pernahkah kita menghitungnya berapa banyak yang telah ditepati dan berapa banyak yang belum atau tidak ditepati... Tapi manusia itu senang kalo mendengar sebuah janji yang diucapkan... Seorang wanita bertanya kepada pria kekasihnya..."sayang apakah kau cinta padaku?"... "apakah kau tidak akan berpaling ke lain hati?"... jika janji itu diucapkan tanpa ikatan yang jelas maka bisa jadi janji itu adalah fake promis... janji palsu... Fake promise... janji palsu... janji abal-abal... janji gombal... hanya diucapkan oleh orang yang ingin menyenangkan hati kita tanpa kesungguhan untuk menepatinya dan terkadang kita pun terbuai olehnya... bahkan seorang pemimpin pun sering melakukan hal ini.... agar supaya bawahannya tetap setia... Janji sejati hanya bisa diberikan oleh mereka yang tidak mendustai dirinya sendiri... yang tidak ada kepalsuan didalamnya... yang penuh dengan ket