HARGA DIRI

Sebuah Perenungan - Dr. Heintje Kobstan
"HARGA DIRI"

Dalam suatu pertengkaran yang hebat, seorang bapak berkata kepada lawannya... "kamu tidak tau siapa saya?"... si lawan juga berkata, "eh kamu juga tidak tau siapa saya?"... kedengaran sih lucu tapi mengandung arti yang dalam. Kamu tidak tahu siapa saya, bisa mengandung arti kamu tahu saya ini adalah seseorang yang harus dihargai dibanding kamu! Biasanya pertengkaran dimulai hanya karena harga diri seseorang diusik dan nyawa bisa jadi taruhannya, apalagi menyangkut suku, agama dan ras.
Harga diri adalah penilaian seseorang terhadap dirinya sendiri dengan standarnya dan menghargainya tinggi seiring dengan apa yang telah dicapai olehnya. Sering dikaitkan dengan kesombongan atau egoisme. Seseorang akan mengharga dirinya dan meminta orang lain untuk menghargainya seiring apa yang telah dicapainya, misalnya dengan kekayaan, keningratannya, kealimannya, kepangkatannya, ketitelannya. Harga diri bagi seseorang bisa menjadi segala-galanya, karena menyangkut rasa malu dan rasa aman bagi dirinya. Kaya miskin, tua muda, semuanya akan mempertahankan harga dirinya. Dan ketika harga dirinya terusik maka ia akan bereaksi dengan cepat.
Harga diri memang diperlukan untuk menetapkan standar nilai bagi diri kita. Namun ingatlah bahwa harga diri bukan segala-galanya. Ketika engkau diremehkan, di cerca, dihina, diejek, direndahkan anggaplah itu suatu proses untuk menaikkan derajatmu. Apa yang dianggap sampah dan kebodohan bagi dunia ini, akan dipakai Allah untuk mempermalukan mereka yang merasa baik atau pintar. Biarlah harga diri kita dibangun diatas pengenalan tentang siapa kita dihadapan Allah dan manusia, bukan karena kesombongan akan apa yang telah diraihnya. Ketika mengetahui siapa diri kita yang sebenarnya maka akan muncul sikap kerendahan hati. Dengan kerendahan hatilah, Allah akan membawa kita tinggi dan disukai banyak orang. Renungkanlah! #passionateheintje.blogspot.com
Yesaya 43:4 "Oleh karena engkau berharga di mata-Ku dan mulia, dan Aku ini mengasihi engkau,..."

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Devotion 1002 : AKAL BUDI DAN PENGERTIAN

Devotion 482 : BERJALAN DALAM KEHENDAKNYA

PENJILAT