Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2019

Devotion 1159 : TUGAS KITA SEMUA

Devotion 1159 - Dr. Heintje Kobstan TUGAS KITA SEMUA Bacaan: Yehezkiel 2 Yehezkiel mendapat tugas dari TUHAN untuk memberitakan pesan yang keras kepada bangsa Yehuda. Bangsa ini disebut sebagai bangsa pemberontak atau Gôyîm dalam Teks Masoret hampir selalu berarti "bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah." (Kata ini muncul di dalam bentuk tunggal gôy, "bangsa," dalam bahasa Siria). Tugas Yehezkiel berat sekali karena ia harus memberitakan firman penghukuman pada bangsanya sendiri. Mirip dengan tugas yang Yeremia terima. Sikap yang dituntut dari Yehezkiel adalah siap dan sigap (ay.1), yang menandakan ketaatan yang tidak hanya emosional namun ketaatan yang cerdas. Sebab hal ini sangat diperlukan untuk menghadapi bangsa yang tegar tengkuk ini. TUHAN pun tahu keadaan bangsa ini, (ay.3-8), namun pesan TUHAN adalah jangan takut kepada bangsa ini. Tetap sampaikanlah firman TUHAN mereka, apakah mereka mau mendengar atau tidak, tidak usah dihiraukan karena mereka bangsa

Devotion 1158 : BERDIAM DI TENGAH UMATNYA

Devotion 1158 - Dr. Heintje Kobstan BERDIAM DI TENGAH UMATNYA Bacaan: Yehezkiel 1 Yehezkiel hidup ditengah orang Yehuda dalam pembuangan di Babel, setelah dibawa ke sana pada tahun 597 SM, sembilan tahun setelah Daniel tiba dan sebelas tahun sebelum Yerusalem dibinasakan. Yehezkiel dipanggil untuk menjadi nabi dipembuangan, ia memberitahukan amanat Allah kepada para buangan pada saat yang sama dengan pemberitaan Yeremia di Yerusalem. Yehezkiel melayani sekurangnya dua puluh tujuh tahun; Yehuda tertawan di Babel kurang lebih 70 tahun (dari 605-538 SM). Apa yang dialami oleh Yehezkiel di awal pembuangan adalah berupa penglihatan ilahi tentang 4 makhluk. Bagi Yehezkiel, penglihatan ini penting sekali karena penglihatan ini merupakan bagian dari inaugurasinya sebagai nabi bagi umat buangan. W. F. Albright, arkeolog terkenal berkebangsaan Amerika, menulis, ”Data arkeologis telah . . . memperlihatkan bahwa Buku Yeremia dan Yehezkiel, Ezra dan Nehemia benar-benar asli, sehingga tidak perl

Devotion 1157 : JANGAN MELANGGAR PERJANJIAN TUHAN

Devotion 1157 - Dr. Heintje Kobstan JANGAN MELANGGAR PERJANJIAN TUHAN Bacaan: Ratapan 5 Orang Yehuda mengalami penderitaan yang bertubi-tubi. Mereka kehilangan tanah pusaka dan kehilangan orang-orang yang dicintai sewaktu menjadi tawanan di Babel. Ketika berada dalam pembuangan, mereka harus membeli air dan kayu bakar dari pasar gelap. Mereka sangat menderita, bekerja keras tanpa istirahat. Mereka harus menanggung kesalahan dari orang tua bahkan nenek moyang mereka di masa lampau. Yeremia melukiskan keadaan para buangan yang secara jasmaniah dan emosional sudah putus harapan. Penganiayaan dan ketakutan menjadi pengalaman biasa di kalangan mereka. Bangsa ini sangatlah menderita dan patah semangat karena keadaan mereka. Mereka berkata, "lenyaplah kegirangan hati kami... berubah menjadi perkabungan" (ay.15). Keriangan berubah menjadi kesedihan. Satu-satunya mahkota adalah kemalangan karena telah berbuat dosa. Di pasal ini, Yeremia menyatakan penyesalan dan pengakuan dosa sel

Devotion 1156 : DARI ATAS TURUN KEBAWAH

Devotion 1156 - Dr. Heintje Kobstan DARI ATAS TURUN KEBAWAH Bacaan: Ratapan 4 Yeremia menggambarkan keadaan Yerusalem di pasal ini dalam keadaan yang mengerikan. Bahkan Calvin mengatakan bahwa ayat 1 merujuk pada bait Allah yang emasnya habis dijarah, bersamaan dengan kejatuhan Yerusalem. Ayat 5-8 menggambarkan bagaimana orang-orang yang paling kaya dan terawat sekalipun telah menjadi pemulung dan pengemis. Namun ternyata keadaan Yerusalem lebih buruk daripada itu. Ibu-ibu tidak dapat menyusui anak mereka, walaupun menyusui anak adalah hal yang begitu mendasar. Parahnya lagi karena kelaparan merajalela sehingga wanita, yang lemah lembut tega memasak anak-anak mereka untuk dimakan. Kengerian yang begitu dahsyat telah melahap habis kemasyhuran masa lalu umat pilihan Allah ini. Hukuman yang begitu dahsyat ini ternyata bermula dari kedurjanaan para imam dan dosa para nabi (ay.13). Mereka menumpahkan darah orang benar dan orang tidak bersalah. Akibatnya mereka pun tercemar dan menjadi n

Devotion 1155 : KETIKA HIDUPMU PAHIT DAN GETIR

Devotion 1155 - Dr. Heintje Kobstan KETIKA HIDUPMU PAHIT DAN GETIR Bacaan: Ratapan 3 Di pasal ini Yeremia mengungkapkan semua isi hatinya. Selain Yeremia tidak ada satu nabi pun yang dengan penuh semangat meminta bangsanya untuk melakukan pertobatan nasional. Dan tidak ada satu pun nabi yang diperlakukan lebih hina di hadapan seluruh bangsa selain dia. Semua itu dia tanggung demi pertobatan suatu bangsa. Yeremia mengalami pergumulan yang bertubi-tubi yang semakin lama semakin memilukan. Bagi orang biasa mungkin sudah mengangkat tangan menyerah jika melihat pergumulan Yeremia. Tetapi karena beban dan komitmen yang telah ia ambil dan adanya suatu pengharapan akan pemulihan Yehuda maka ia berhasil menjalani setiap kesengsaraan yang harus dipikulnya. Di ayat 10-12 sepertinya TUHAN begitu buas dan ganas menjadikan Yeremia sebagai mangsanya. Ayat 13-15 TUHAN membawa Yeremia dari keadaan yang terpuruk dan mengerikan dalam kesendirian menjadi tontonan dan ejekan umum. Demi bangsanya ia men

Devotion 1154 : KETIKA TUHAN BERBALIK MELAWAN UMATNYA

Devotion 1154 - Dr. Heintje Kobstan KETIKA TUHAN BERBALIK MELAWAN UMATNYA Bacaan: Ratapan 2 Pada pasal ini membuktikan bahwa ketika TUHAN menjadi tempat perlindungan Yehuda maka tidak akan ada bangsa-bangsa lain yang sanggup menghancurkannya. Namun apa yang terjadi ketika TUHAN menarik perlindungan atas umatNya? Kengerian dan kehancuran melanda Yehuda dan Yerusalem. Bahkan TUHAN bukan hanya melepaskan perlindungan tetapi malah berbalik melawan umatNya. TUHAN memakai Babel sebagai alatNya untuk menghukum Yehuda. Babel mungkin tidak menyadari bahwa mereka adalah alat TUHAN. Mereka berpikir karena kekuatan dan kehebatan mesin perang mereka maka dengan mudahnya menaklukkan Yehuda dan bangsa-bangsa lain. Ketika TUHAN berbalik melawan umatNya karena kejahatan yang telah mereka perbuat maka tercenganglah Yehuda dan penduduknya. Selama ini Tuhan hanya mengutus para nabi untuk memperingatkan umatNya dan mereka tidak berbalik dari jalan-jalan yang jahat. Mungkin ketika itu umatNya merasa bah

Devotion 1153 : ADA ALASANNYA

Devotion 1153 - Dr. Heintje Kobstan ADA ALASANNYA Bacaan: Ratapan 1 Secara tradisi, Yeremia diyakini sebagai penulis kitab Ratapan. Kitab ini diperkirakan dituliskan dalam kurun waktu antara tahun 586- 575 SM, tidak lama setelah jatuhnya Yerusalem. Yeremia dikenal sebagai nabi cengeng atau nabi peratap. Biasanya kita meratap karena kehilangan orang yang dicintai. Tetapi hal ini sangat berbeda dengan Yeremia, ia meratap bukan karena kehilangan seseorang tetapi karena suatu bangsa yang sangat dikasihinya. Sebagai akibat dari berlanjutnya penyembahan berhala Yudea, Allah mengijinkan Babel untuk menaklukkan, menjarah, membakar, dan menghancurkan Yerusalem. Bait Salomo, yang telah berdiri selama 400 tahun, habis terbakar. Nabi Yeremia, saksi mata akan peristiwa ini, menulis Kitab Ratapan sebagai bentuk keluh kesahnya atas hukuman yang jatuh kepada Yudea dan Yerusalem. Dalam ratapan pertama ini, sang nabi berkata tentang keadaan malang dan menyedihkan yang telah menimpa kota Yerusalem. S

Devotion 1152 : MENGHORMATI FIRMAN TUHAN

Devotion 1152 - Dr. Heintje Kobstan MENGHORMATI FIRMAN TUHAN Bacaan: Yeremia 52 Pasal ini adalah pembuktian bahwa firman TUHAN yang disampaikan Nabi Yeremia bukan abal-abal tetapi terjadi. Yeremia ditolak oleh bangsanya sendiri bahkan mereka berkata bahwa TUHAN tidak berfirman melalui Yeremia dan menolaknya sebagai nabi. Sekarang mata mereka terbuka dan karena tidak dengar-dengaran kepada firman TUHAN maka mereka harus menanggung akibatnya. Pembuangan ke Babel itu terjadi dalam 3 tahap yaitu: tahun 697 SM sebanyak 3023 jiwa, tahun 586 SM sebanyak 832 jiwa, tahun 581 SM sebanyak 745 jiwa. Jadi total orang Yehuda yang ditawan ke Babel adalah 4600 jiwa dan kemungkinan jumlah ini hanya menunjuk kepada orang Yahudi yang dewasa saja. Berulang kali Yeremia menegaskan bahwa rencana Tuhan ini pasti terlaksana, tidak peduli apakah umat mau menerima pemberitaan ini atau tidak. Catatan sejarah di Kitab Yeremia menunjukkan bahwa Tuhan telah memakai Babel untuk menaklukkan Yehuda dan Yerusalem,

Devotion 1151: ALAT TUHAN

Devotion 1151 - Dr. Heintje Kobstan ALAT TUHAN Bacaan: Yeremia 51 Jika TUHAN memakai seseorang atau sekelompok orang ataupun suatu bangsa, maka itu adalah suatu kehormatan yang luar biasa. Bukan cuma kehormatan tetapi suatu anugerah jika kita dipakai olehnya. Babel menjadi alat TUHAN, dalam ayat 20-23 dengan jelas menerangkan pola hubungan antara TUHAN dan Babel. Bahwa Babel adalah palu godam dan senjata perang bagi TUHAN. Ketika kita dipakai oleh TUHAN maka seharusnya kita memberi diri dalam ketaatan penuh agar rencana Allah digenapi melalui hidup dan pelayanan kita. Namun tak dapat dipungkiri bahwa keberhasilan pelayanan bisa membuat orang menjadi sombong, seakan-akan keberhasilan itu terjadi karena kerja kerasnya dan bukan karena campur tangan Allah. Di sinilah kejatuhan dimulai! Babel, yang tidak mengindahkan kekudusan dan keadilan Tuhan, akan dihukum. Babel telah menjadi sombong dan begitu merajalela. Tindakan Babel terhadap umat Tuhan ketika menyerbu dan menawan mereka terlal

Devotion 1150 - IA TAHU YANG TERBAIK UNTUK UMATNYA

Devotion 1150 - Dr. Heintje Kobstan IA TAHU YANG TERBAIK UNTUK UMATNYA Bacaan: Yeremia 50 Babel adalah alat TUHAN untuk menghukum Yehuda dan bangsa-bangsa lain yang berada di sekitar Yehuda. Tetapi mengapa Yeremia menubuatkan kehancuran Babel? Ternyata yang selama ini disangkakan kepada Yeremia bahwa ia pro Babel ternyata tidak. Nubuat penghukuman atas Babel diberitakan pada tahun 594 SM. jauh sebelum Babel dihancurkan oleh Media-Persia. Babel yang kafir itu sendiri akan dihukum karena kesombongannya dan nafsunya untuk menjarah. Pada tahun 538 SM Babel jatuh ke tangan bala tentara Koresy dari Persia tanpa pertempuran. Koresy mengizinkan bangsa-bangsa yang ditawan untuk pulang ke negeri asal mereka termasuk bangsa Yehuda. Tangan TUHAN memakai Koresh untuk menghancurkan Babel. Hal ini berarti TUHANlah Sang Penguasa yang berdaulat atas bangsa-bangsa. Selain Babel itu sombong, serakah dan mengandalkan dewa Bel, tidak menyadari bahwa TUHAN yang telah memberikan kuasa kepadanya untuk men

Devotion 1149 - KEDAULATAN TUHAN

Devotion 1149 - Dr. Heintje Kobstan KEDAULATAN TUHAN Bacaan: Yeremia 49 Dalam pasal ini, Yeremia bernubuat kepada 5 bangsa, yaitu Amon, Edom, Damsyik, Suku-suku bangsa Arab, dan Elam. Nubuatan itu semuanya bertema tentang kehancuran yang akan menimpa mereka. Mereka pada dasarnya mengandalkan kekayaan, kekuatan, benteng perlindungan, keadaan alam dan sudah pasti juga kepada dewa-dewa mereka. Walaupun bangsa-bangsa ini dinubuatkan untuk mengalami kehancuran namun bukan berarti TUHAN tidak akan memulihkan mereka kembali. Mereka yang mengalami janji pemulihan adalah Amon dan Elam. Mengapa hanya Amon dan Elam yang mendapatkan janji pemulihan? Tidak diketahui alasannya mengapa, namun semua dalam kedaulatan TUHAN. Pemulihan itu adalah anugerah TUHAN, bukan mereka yang meminta pemulihan tersebut tapi TUHAN sendirilah yang berjanji. Dan janji TUHAN itu ya dan amen. Seperti kata Yesus dalam Yohanes 15:16, "Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu..." Setiap kita

Devotion 1148 : SIAPAKAH TEMPAT PERLINDUNGANMU?

Devotion 1148 - Dr. Heintje Kobstan PADA SIAPA ENGKAU BERLINDUNG? Bacaan: Yeremia 48 Kali ini giliran Moab yang mendapatkan firman TUHAN melalui Yeremia. Orang Moab adalah keturunan Moab, anak laki-laki Lot, keponakan Abraham (Kej. 19:30-38). Mereka tinggal di Lembah Yordan, sebelah timur Laut Mati. Masa lalu Moab digambarkan kelam oleh Alkitab. Walau bersaudara dengan Israel, namun mereka bermusuhan. Mereka sering terlibat konflik satu sama lain, sebab bangsa Israel mengklaim wilayah Moab dan menuntut klaim ini manakala mereka kuat. Moab pernah berupaya mengutuk Israel melalui nabi palsu Bileam (Bil. 22-24). Saat gagal, mereka memakai para wanitanya untuk menggoda pria-pria Israel berzina dengan menyembah dewa mereka (Bil. 25). Moab begitu membanggakan topografi yang mereka miliki sebab itu bangsa Moab sulit untuk diserang oleh musuh. Dosa mendasar Moab diungkapkan, yaitu rasa aman yang berlebihan karena mengandalkan benteng alamiah dan kekayaan dan terutama pada dewa mereka, Kamo

Devotion 1147 : MENENTANG KEHENDAK TUHAN

Devotion 1147 - Dr. Heintje Kobstan MENENTANG KEHENDAK TUHAN Bacaan: Yeremia 47 Setelah Mesir maka datanglah firman TUHAN kepada bangsa Filistin. Orang Filistin mendiami daerah pesisir dari Palestina yang dinamakan Dataran Filistin. Mereka memiliki 5 kota: Ekron, Asdod, Askelon, Gaza dan Gad. Di dalam sejarah Alkitab, keberadaan Filistin selalu menjadi ancaman bagi Israel. Pengaruh agama dan kebudayaan Filistin terasa di dalam sejarah Israel. Nama dewa-dewi Filistin dicatat di dalam Alkitab karena pernah juga disembah oleh umat Israel. Persenjataan dan teknik perang mereka dicatat lebih canggih dibandingkan Israel. Kekuatan fisik tentara mereka juga ditakuti oleh Israel salah satu contohnya adalah Goliat (1Sam. 17). Filistin adalah salah satu musuh bebuyutan Israel. Bangsa yang hadir sejak abad ke-12 SM di pantai barat Palestina ini, telah menjadi salah satu musuh paling gigih dari Israel. Alasan Tuhan menghukum Filistin dengan keras tidak disebutkan dengan jelas disini. Namun Yere

Devotion 1146 : YANG KUAT PUN AKHIRNYA KALAH

Devotion 1146 - Dr. Heintje Kobstan YANG KUAT PUN AKHIRNYA KALAH Bacaan: Yeremia 46 Dalam beberapa pasal ini, TUHAN menyampaikan firman kepada Yeremia untuk bangsa-bangsa yang berada di sekitar Yehuda yang dimulai dari Mesir. Mesir dikenal sebagai bangsa yang kuat, tidak pernah dijajah oleh bangsa asing. Kekuatan Mesir tergambar dari kuda-kudanya dan peralatan perang yang canggih pada zamannya. Mereka memiliki teknologi medis yang maju untuk mengobati korban perang. Maka ketika perang melawan Babel, mereka yakin akan menang. Namun apa yang terjadi kemudian sungguh mengejutkan. Mesir kalah! Akibatnya Mesir tidak lagi berkuasa di daerah Siria Palestina. Karena letak Yehuda berdekatan dengan Mesir dan sepanjang sejarah bangsa-bangsa di daerah Kanaan sudah mengakui kekuatan Mesir, maka tidaklah mengherankan jika di dalam negeri Yehuda muncul kubu yang berpihak ke Mesir dan mencoba meyakinkan kubu lain untuk berpihak kepada Mesir dan bukan Babel. Pertempuran di Karkemis (605 SM) adalah

Devotion 1145 : KONSEKUENSI MELAYANI TUHAN

Devotion 1145 - Dr. Heintje Kobstan KONSEKUENSI MELAYANI TUHAN Bacaan: Yeremia 45 Masa tua Yeremia sama-sama menyedihkannya seperti awal-awal kehidupannya. Ditinggalkan di Yehuda setelah Yerusalem jatuh, kemudian dia dibawa ke Mesir, bertentangan dengan keinginannya, dan meninggal di negeri yang penuh penyembahan berhala itu. Namun sebelum ia meninggal, datanglah firman Tuhan untuk Barukh. Namun secara kronologis, firman Tuhan ini disampaikan pada waktu jaman pemerintahan raja Yoyakim di Yerusalem. Firman Tuhan ini merupakan jawaban atas keluh kesah Barukh dalam mendampingi Yeremia. Dan juga mungkin menunjukkan keadaan pelayan TUHAN masa kini. Adalah hal yang wajar bagi seorang Barukh untuk memimpikan hal yang besar seperti kedudukan dan kehormatan. Mengapa demikian? Karena ia telah mendampingi Yeremia, nabi yang luar biasa dipakai TUHAN. Namun, sebagai pembantu setia Yeremia, Barukh pasti ikut mengalami risiko yang hebat dari pelayanan Yeremia. Mengamati apa yang menimpa Barukh ki

Devotion 1144 : ILAH ZAMAN INI

Devotion 1144 - Dr. Heintje Kobstan ILAH ZAMAN INI Bacaan: Yeremia 44 Dengan terpaksa Yeremia dan Barukh harus mengikuti Yohanan dan Azarya beserta seluruh Yehuda ke Mesir. Kehidupan Yeremia di Mesir tampaknya tidak bahagia. Negeri itu penuh berhala; Orang-orang sebangsanya sendiri tidak menaruh perhatian kepadanya, dan dia nyaris tidak mungkin mengharapkan perlakuan baik di tangan pemerintah karena berita firman TUHAN yang ia sampaikan sepertinya berpihak kepada Babel. Walaupun demikian Yeremia tetap menyampaikan firman TUHAN kepada mereka walau mereka tidak mendengarkannya. Yeremia sepertinya gagal menjadi nabi atas bangsanya karena bangsanya tetap hidup dalam kejahatan. Walaupun TUHAN sudah menghancurkan Yehuda karena kejahatan mereka, namun bangsa itu tetap saja melakukan kejahatan. Bahkan dengan terang-terangan mereka membandingkan penyembahan kepada TUHAN dengan penyembahan kepada ratu sorga. Bahwa ketika mereka tidak beribadah kepada ratu sorga keadaan mereka aman dan cukup

Devotion 1143 : MENOLAK FIRMAN TUHAN

Devotion 1143 - Dr. Heintje Kobstan MENOLAK FIRMAN TUHAN Bacaan: Yeremia 43 Seperti yang telah diduga oleh Yeremia , bahwa walaupun firman Tuhan tetap menyuruh mereka untuk tinggal, mereka tetap berkeras hati untuk pergi ke Mesir. Sebenarnya Yohanan dan seluruh pasukan serta orang Yehuda telah menipu diri mereka sendiri dan membahayakan nyawa mereka. Mengapa demikian? Karena mereka telah berjanji untuk menepati dengan tepat segala firman yang akan TUHAN sampaikanlah melalui Yeremia. Hal inilah yang membuktikan kedegilan hati mereka. Bahkan mereka menuduh bahwa Yeremia telah menyampaikan firman palsu yang telah dipengaruhi oleh Barukh, jurutulis Yeremia. Seperti telah diduga semula, respons para pemimpin umat adalah penolakan mentah-mentah terhadap firman Tuhan. Mereka curiga akan maksud baik Tuhan maupun Yeremia. Sikap para pemimpin umat diteruskan dengan memaksa seluruh umat, termasuk sisa-sisa bangsawan di bawah pengawasan Gedalya, bahkan juga memaksa Yeremia dan Barukh untuk mel

Devotion 1142 : KEHENDAKKU BUKAN KEHENDAK TUHAN

Devotion 1142 - Dr. Heintje Kobstan KEHENDAKKU BUKAN KEHENDAK TUHAN Bacaan: Yeremia 42 Setelah Gedalya dibunuh oleh Ismael, maka seluruh penduduk mengalami ketakutan akan terjadinya pembalasan dari Babel. Sehingga Yohanan dan Azarya beserta seluruh pasukan dan penduduk mendatangi Yeremia memohon petunjuk TUHAN. Mereka meminta agar Yeremia mencari kehendak TUHAN atas hidup mereka. Walau firman Tuhan mengatakan bahwa mereka harus tetap tinggal di Yerusalem, akan tetapi, karena mereka sudah memutuskan untuk lari ke Mesir, maka itulah yang terjadi. M ereka sebenarnya hanya ingin mendengar firman Allah, apakah itu mendukung keputusan mereka atau tidak. Apakah Yeremia tidak mengetahui maksud hati mereka? Janji Yeremia kepada mereka bahwa ia akan memberitahukan segala firman yang akan disampaikan TUHAN untuk mereka. Di pihak Yohanan, mereka pun berikrar dihadapan Yeremia, "Biarlah TUHAN menjadi saksi yang benar dan yang dapat dipercaya terhadap kami, jika kami tidak berbuat menurut s