Postingan

Menampilkan postingan dari Juli, 2019

Devotion 1205 : IDENTITAS

Devotion 1205 - Dr. Heintje Kobstan IDENTITAS Bacaan: Daniel 1 Pada tahun pertama pemerintahan Nebukadnezar, raja Babel atau tahun ketiga pemerintahan Yoyakim, raja Yehuda, Yerusalem jatuh ketangan Babel. Nebukadnezar menawan orang Israel dan juga menjarah Bait Allah, semuanya itu dibawa ke Babel. Raja menyuruh memilih dari para tawanan itu anak-anak muda yang sehat dan terdidik. Mereka akan dilatih dan dididik dengan cara Kasdim agar supaya dapat bermanfaat bagi Babel. Diantara yang terpilih terdapatlah nama Daniel, Hananya, Misael dan Azarya. Kemudian mereka diberi nama sesuai dengan dewa-dewa bangsa Kasdim. Sebagai orang-orang yang akan dimanfaatkan oleh Babel, tentunya semangat nasionalisme mereka harus dihancurkan. Bagaimana caranya? Dengan cara mengganti identitas mereka melalui nama dan mendidik mereka dengan cara Kasdim. Bahkan makanan mereka diambil dari meja raja. Nebukadnezar berusaha untuk menghilangkan identitas mereka sebagai bangsa Israel. Apakah Daniel dan kawan-kaw

Devotion 1204 : TUHAN HADIR DISITU

Devotion 1204 - Dr. Heintje Kobstan TUHAN HADIR DISITU Bacaan: Yehezkiel 48 Tuhan mengingatkan kembali akan batas-batas tanah dan pengaturan pembagian bagi suku-suku Israel. Pembagian ini menunjukkan tentang keberadaan Israel sebagai bangsa yang dipanggil menjadi saksi bagi semua bangsa. Kota ini memiliki dua belas pintu keluar yang diberi nama menurut 12 suku. Pemilihan kata “pintu keluar” bukan “pintu gerbang” atau “pintu masuk” menunjukkan bahwa kota ini berorientasi keluar: orang akan keluar dari kota itu, berkat TUHAN dan kemuliaan TUHAN juga akan terpancar keluar dari kota itu. Wilayah umat Israel dibagi menjadi dua bagian yang tidak simetris: tujuh suku di utara dan lima suku di selatan (ay. 23-29). Ini menunjukkan bahwa, bagi Israel, berada "di tengah-tengah" bukan dilihat dari segi geografis (pembagian enam-enam), melainkan teologis. Titik pusat kehidupan bangsa adalah Bait Suci. Di mana ada Bait Suci, di situlah Allah berdiam di tengah-tengah umat-Nya. Yehova Sh

Devotion 1203 : SUNGAI KEHIDUPAN

Devotion 1203 - Dr. Heintje Kobstan SUNGAI KEHIDUPAN Bacaan: Yehezkiel 47 Yehezkiel diperlihatkan Tuhan sebuah sungai yang membawa kehidupan. Sungai itu bermula dari bawah ambang pintu gerbang Bait Suci sebelah timur, yang melintasi sebelah selatan mezbah dan sebelah selatan pintu gerbang luar sebelah timur. Air itu semakin bertambah tinggi setiap seribu hasta. Seribu hasta dari pintu gerbang itu, kedalaman airnya mencapai pergelangan kaki (ay. 3), tetapi dalam 4.000 hasta (= 2 Km) telah terbentuk sebuah sungai (nahal), yang cukup dalam untuk berenang (ay. 4, 5). Ini merupakan suatu keajaiban karena air ini bisa menjadi sungai hanya karena satu sumber mata air. Keajaiban lainnya adalah agar air dapat mengalir dari Yerusalem ke Lembah Yordan, air itu harus mengalir turun ke Lembah Kidron, lalu naik ke Bukit Zaitun, kemudian melintasi beberapa lembah dan gunung. Jelas bahwa air tidak dapat mengalir naik, maka hal tersebut hanya dimungkinkan oleh karya ilahi. Keajaiban berikutnya adal

Devotion 1202 : KEKUDUSAN

Devotion 1202 - Dr. Heintje Kobstan KEKUDUSAN Bacaan: Yehezkiel 46 Perintah Tuhan agar pintu gerbang timur yang menuju ke pelataran Bait Allah tetap tertutup selama 6 hari kerja. Pintu gerbang itu hanya akan dibuka pada saat Sabat atau permulaan bulan baru. Pintu gerbang itu tidak dibuka sembarangan. Raja akan memasukinya dan beribadah di ambang pintunya, yang dari situ dia bisa melihat kurban di mezbah. Di sebelah luar pintu gerbang itu, umat akan beribadah. Melalui imam, raja akan mempersembahkan kurban bakaran, kurban sajian, dan kurban pilihan. Mengapa pintu gerbang timur harus tetap tertutup dan hanya dibuka saat hari Sabat dan permulaan bulan baru? Ibadah Israel dalam era baru adalah merayakan kekudusan dan kemurahan Allah. Allah yang memulihkan mereka adalah Allah yang Maha Kudus, yang tidak boleh diperlakukan sembarangan. Akses menghadap Dia tetap tertutup. Berarti umat harus menjunjung tinggi kekudusanNya. Pada saat itu, akses itu diberikan hanya pada hari Sabat dan permul

Devotion 1201 : TAK AKAN BERKEKURANGAN

Devotion 1201 - Dr. Heintje Kobstan TAK AKAN BERKEKURANGAN Bacaan: Yehezkiel 45 Dalam 12 Suku Israel, ada 1 Suku yang tidak mendapatkan pembagian warisan tanah. Suku itu adalah suku Lewi  yang dikhususkan Tuhan untuk melayani di Bait Allah. Namun jika tidak memiliki tanah, bagaimanakah mereka tinggal dan hidup? Apakah Tuhan tidak mempedulikan suku Lewi yang telah dikhususkan melayani di Bait Allah? Ternyata dalam pasal ini, Tuhan begitu peduli baik kepada raja, tempat kudus juga kepada para imam dan suku Lewi. Dari seluruh tanah milik umat, suatu wilayah harus dikhususkan menjadi wilayah kudus bagi para pelayan Tuhan (para imam orang Lewi) dan Bait Allah. Tuhan mengatur tata kehidupan orang Israel dengan begitu baik. Tetapi jika melihat keadaan suku Lewi dan para imam yang tidak mendapatkan tanah, tidak berkesempatan mencari nafkah sebagaimana suku lain maka keadilan Tuhan dipertanyakan. Dengan kata lain, mereka “menjadi miskin” dan tak berharta sebab harus fokus hanya untuk melaku

Devotion 1200 : GOLDEN GATE

Devotion 1200 - Dr. Heintje Kobstan GOLDEN GATE Bacaan: Yehezkiel 44 Yehezkiel dibawa malaikat melewati gerbang timur untuk masuk ke pelataran luar Bait Suci. Malaikat memberitahukan kepada Yehezkiel bahwa pintu gerbang ini akan tetap tertutup setelah Tuhan Yesus memasukinya, agar manusia tidak menajiskannya (ay. 2). Dan akan terbuka kembali ketika Yesus Kristus datang kembali sebagai Raja dan memasuki pintu gerbang ini. Nama gerbang ini adalah golden gate atau pintu gerbang emas. Gerbang Emas adalah gerbang yang dilalui oleh Yesus ketika memasuki Yerusalem terakhir kali sebelum penyalibanNya. Dalam malam yang sama ketika Dia ditawan, Yesus pergi ke Getsemani di Bukit Zaitun, untuk berdoa. Dan di malam yang sama pula para prajurit menawan dan membawa kembali Yesus masuk ke Yerusalem melalui pintu gerbang emas. Pada tahun 636 M orang-orang Arab datang ke Yerusalem dan menguasai tanah itu sampai 1099 M. Mereka sangat menyadari akan nubuatan mengenai kedatangan Mesias Yahudi melalui G

Devotion 1199 : KEMULIAAN ALLAH

Devotion 1199 - Dr. Heintje Kobstan KEMULIAAN ALLAH Bacaan: Yehezkiel 43 Dalam pasal ini, Yehezkiel membicarakan tentang kembalinya Tuhan ke Bait Suci dalam kemuliaan. Delapan belas setengah tahun sebelumnya, Yehezkiel telah menerima penglihatan tentang perginya kemuliaan Tuhan dari Bait Allah. Kemuliaan Tuhan meninggalkan Bait Allah karena kejahatan orang Israel. Berulangkali mereka berdosa dan berlaku tidak setia kepada Tuhan. Bait Allah dijelaskan disini adalah takhta Allah. Karenanya, penglihatan ini menyatakan pengampunan Allah yang akan memulihkan kembali umatNya. Frasa kemuliaan Tuhan disini untuk menyatakan, 1. Melukiskan kemegahan dan keagungan Allah. Manusia tidak dapat melihat kemuliaan Tuhan secara langsung tetapi hanya melalui gambaran kemuliaan Allah. 2. Kehadiran Allah yang tampak di antara umatNya, yang kemudian oleh para rabi disebut kemuliaan "shekinah". Shekinah adalah kata Ibrani yang artinya "tempat tinggal (Allah)". Padanan kemuliaan shekin