LEPASKANLAH

Sebuah Perenungan
LEPASKANLAH

Hari ini saya diminta untuk melayani di acara pemberkatan nikah sahabat kami. Suaminya adalah orang Malaysia. Dalam ibadah itu yang penuh keharuan karena bahagia dan sedih bercampur menjadi satu, orang tua mempelai wanita menitikkan air mata karena sebentar lagi si anak  gadis akan pergi meninggalkan mereka dan bersatu dengan suaminya membangun rumah tangga di Malaysia.
Seorang pria atau wanita akan meninggalkan rumah orangtuanya untuk bersatu dengan suaminya atau istrinya. Namun biasanya ada yang tidak rela untuk melepaskan anak terkasih. Memang berat untuk melepaskan yang kita kasihi, takut hidup susah, kena masalah dan lain sebagainya. Seandainya sang anak tidak dilepaskan untuk menempuh kehidupan yang baru maka sang anak akan terus hidup membujang dan tidak menghasilkan keturunan.
Begitu juga dalam kehidupan sehari-hari, adakalanya sebuah perusahaan harus dengan rela melepaskan karyawan-karyawan terbaiknya untuk pindah ke pekerjaan yang lebih baik lagi. Mengukung karyawan tidak akan menghasilkan apa-apa, karena ada kejenuhan didalamnya apalagi jika karyawan tersebut dibatasi ruang geraknya untuk berprestasi. Walaupun setiap bulan diberikan upah yang layak namun kepuasan hidup dalam berkarya tidak akan didapatkannya. Oleh karena itu, lepaskanlah mereka dengan baik maka engkau akan menerima yang terbaik. Bagi yang menikah, sang orang tua akan mendapatkan cucu dari mereka. Bagi perusahaan, akan mendapatkan karyawan-karyawan muda yang penuh dengan ide dan kreatifitas.
Dalam kehidupan rohani kita, terkadang harus rela untuk melepaskan hal-hal yang kita anggap baik padahal itu belum yang terbaik dalam perspektif Tuhan. Ketika kita melepaskan itu, maka Tuhan akan menggantikannya dengan yang lebih baik lagi.

Kejadian 2:24 "Sebab itu seorang laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya menjadi satu daging."

#Dr.HeintjeKobstan-SebuahPerenungan
#passionateheintje.blogspot.com
#STTBlessingIndonesiaMakassar

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Devotion 1002 : AKAL BUDI DAN PENGERTIAN

Devotion 482 : BERJALAN DALAM KEHENDAKNYA

PENJILAT