Devotion 46: MASUK DALAM PERHENTIAN KEKAL
Devotion 46
Dr. Heintje Kobstan
MASUK DALAM PERHENTIAN KEKAL
Bacaan: Ibrani 4
Status saya sebagai dosen berhenti sejenak, jam mengajar saya pun dihilangkan, walau saya tidak berbuat sesuatu hal yang merugikan... semua karena kebijakan organisasi... bagi sebagian orang mungkin itu sebagai suatu kerugian... tapi bagi saya itu sebuah perhentian sejenak untuk memulai sesuatu yang baru... saya sedang masuk ke dalam perhentian... walau di satu sisi mahasiswa yang saya cintai tidak menginginkan saya untuk meninggalkan mereka...
Dalam pasal ini, Israel adalah contoh dimana begitu banyak yang tidak bisa masuk ke dalam perhentian yang disiapkan Allah. Perhentian disini bukan perhentian kekal. Melalui penciptaan Allah menetapkan dan memberkati baik pekerjaan maupun perhentian, khususnya hari perhentian hari ketujuh yang oleh para rabbi dianggap sebagai perhentian kekal karena dalam Kej.2:1-3 tidak disebut lagi adanya petang dan pagi. Selama 6 hari penciptaan itu melambangkan kehidupan dunia yang tidak kekal. Jadi dalam konteks surat Ibrani ini, perhentian yang benar-benar perlu adalah perhentian kekal dalam artian keselamatan.
Seperti orang Israel yang tidak masuk ke Tanah Perjanjian, hanya Yosua dan Kaleb serta generasi baru, kitapun disuruh waspada supaya tidak ketinggalan masuk ke dalam perhentian sekalipun hal itu masih berlaku.
Apa yang diperlukan untuk bisa masuk ke perhentian kekal, kepercayaan dan ketaatan. Bangsa Israel gagal karena tidak percaya kepada Allah. Kekerasan hati mereka yang terus menerus menolak Allah. Ketidaktaatan kepada rencana Allah juga akan membuat umatNya masuk kedalam kebinasaan kekal yang mengerikan yang tak dapat dibandingkan dengan kegagalan masuk Tanah Perjanjian.
Allah telah menyediakan perhentian kekal kepada kita semua dan hanya bagi mereka yang percaya sungguh-sungguh dan taat kepada Allah yang akan masuk kesana. (passionateheintje.blogspot.com)
Ibrani 4:11 "Karena itu baiklah kita berusaha untuk masuk ke dalam perhentian itu, supaya jangan seorang pun jatuh karena mengikuti contoh ketidaktaatan itu juga."
Komentar
Posting Komentar