HIDUP BUKAN HANYA SEKEDAR BERHITUNG

Sebuah Perenungan
Dr.HeintjeKobstan

HIDUP BUKAN HANYA SEKEDAR BERHITUNG

Siapa bilang berhitung tidak perlu? Sejak dr sekolah sampai sekarang perhitungan sangat diperlukan agar supaya hidup tetap berjalan dan tidak rugi... bahkan ada yang dinamakan kalkulasi baik di bidang ekonomi sampai politik... yang intinya adalah keuntungan...
Membangun sesuatu perlu duduk dan menghitungnya agar pembangunan itu tidak mandek di tengah jalan... menjual produkpun harus dihitung biaya dan margin keuntungannya... bahkan sampai urusan tolong menolongpun disaat sekarang ini ada kalkulasi untung atau tidak...
Filosofi bangsa ini adalah gotong royong... tapi sekarang siapa yang bisa membayar dia akan ditolong... sudah tidak ada lagi kemurnian dalam tolong menolong... gotong royong itu hanya ada di kampung-kampung tapi yang sudah terjamah hendonisme di kota-kota maka sikap egoisme yang menjadi utama... saya akan bekerjasama dengan anda jika anda menguntungkan buat saya... asas pemanfaatan terjadi bahkan dalam pertemanan sekalipun... teman akan makan teman... bukan hanya jeruk makan jeruk... diluar kelihatan manis tapi dibelakang menikam... bukan hanya di dunia sekuler tapi sudah merasuk dunia rohani...
Hidup bukan hanya sekedar berhitung... karena ada hal-hal yang tidak bisa dibayar oleh uang... kasih seorang ibu yang membesarkanmu dari kecil sampai dewasa tidak bisa dihitung dengan sejumlah uang... udara yang kita hirup... sinar matahari yang kita nikmati... bunga-bunga yang tumbuh mekar... kicauan burung-burung... semua itu tak bisa dinilai dengan uang... kita tidak bisa membayar sejumlah uang kepada Tuhan untuk membeli itu semua... oleh karena itu, sadarilah bahwa hidup tak hanya sekedar berhitung... hidup juga adalah untuk memberi dan tak harap kembali... itulah kasih Tuhan kepada manusia... bersyukurlah! (passionateheintje.blogspot.com)

Markus 6:37 "Tetapi jawab-Nya: "Kamu harus memberi mereka makan!" Kata mereka kepada-Nya: "Jadi haruskah kami membeli roti seharga dua ratus dinar untuk memberi mereka makan?"