TERIMA KASIH
Sebuah Perenungan
Dr. Heintje Kobstan
TERIMA KASIH
Indonesia baru saja merayakan hari ulang tahun kemerdekaan yang ke-70. Kemerdekaan yang telah dicapai oleh bangsa ini bukan hanya kerja keras atau perjuangan 1 orang atau1 kelompok tapi seluruh unsur masyarakat yang merindukan kemerdekaan terjadi di bangsa ini. Soekarno dan Hatta tidak bisa berbangga bahwa merekalah yang mengantarkan bangsa ini untuk merdeka dan meletakkan dasar-dasar agar bangsa ini bisa berkembang menjadi satu bangsa yang besar dan disegani. Dibalik itu semua ada para pejuang dan masyarakat yang bahu membahu memperjuangkan kemerdekaan. Kita harus menghargai dan berterima kasih kepada mereka semua, baik kepada Soekarno Hatta yang berani memproklamasikan kemerdekaan Bangsa ini maupun kepada seluruh pejuang dan rakyat yang ada dibelakang layar.
Begitu juga dengan organisasi, kemajuannya bukan hanya karena 1orang dengan nama besarnya tapi dukungan dari seluruh lini sehingga organisasi itu bisa berkembang. Ucapan terima kasih dari pemimpin kepada bawahan dan dari bawahan kepada pemimpin menunjukkan adanya hubungan kerja yang harmonis lebih dari sekedar visi yang hendak dicapai. Tanpa pemimpin suatu organisasi takkan berjalan, begitu juga pemimpin tanpa pengikut tidak akan ada sebuah organisasi. Kedua pihak harus saling membantu dan berkolaborasi.
21 tahun saya terlibat pada sebuah organisasi rohani, walaupun banyak riak tapi saya mau mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang tinggi kepada Pemimpin yang telah menjadi mentor dan kepada seluruh rekan kerja bahkan kepada seluruh anggota yang telah membantu saya selama ini. Tanpa kalian semua saya tidak mungkin ada seperti ini. Semoga kita tetap bisa terus bekerja bersama tanpa dihalangi perbedaan visi organisasi. Terima kasih juga kepada Tuhan yang telah menjadikan semua baik dan indah pada waktunya. Merdeka!!! #passionateheintje.blogspot.com
Kejadian 40:14 "Tetapi, ingatlah kepadaku, apabila keadaanmu telah baik nanti, tunjukkanlah terima kasihmu..."
Komentar
Posting Komentar