KETAMAKAN
Sebuah Perenungan
KETAMAKAN
Alkisah tentang kancil, kura-kura dan monyet... kancil dan kura-kura mempunyai sebuah taman buah yang sudah siap untuk dipanen. Suatu sore, si monyet bergelantungan dari pohon ke pohon sambil memperhatikan sekeliling... Tiba-tiba ia melihat taman buah itu dan disana ada kancil dan kura-kura. Timbul akal bulusnya si monyet untuk menghabiskan buah-buah yang ada... Ia kemudian menghampiri kancil dan kura-kura lalu berpura-pura sakit didepan mereka... aduhh... aduhhh perutku sakit sekali kata si monyet... Kancil dan kura-kura serentak berkata ada apa saudaraku, kamu kenapa? Perutku sakit, sudah 3 hari tidak makan... ohhh, monyet kamu bisa makan buah-buahan disini... lalu dengan sekejap monyet mulai melahap semua buah-buah disitu sampai sangat kenyang... tapi ia melihat sesuatu, buah merah yang kecil... ia berkata aku mau yang itu padahal ia sudah menghabiskan buah-buahan yang ada... kancil dan kura-kura berkata jangan...jangan dimakan... tapi karena ketamakan si monyet ia pun mengambilnya lalu memakannya... apa yang terjadi... ternyata itu lombok yang sangat pedas... si monyetpun berteriak-teriak kepedisan... dan perutnya pun sakit....
Ketamakan menunjukkan rasa tidak puas terhadap apa yang sudah dimiliki... kemauan untuk terus memenuhi perbendaharaan atau koleksi atau semua yang ia miliki tanpa mempedulikan orang sekitar... dan jika perlu mereka pun mau mengambil semuanya...
Untuk memenuhi ketamakan mereka, berbagai cara bisa digunakan bahkan menindas orang yang lemah pun sudah biasa dilakukan.
Ketamakan menunjukan tidak ada rasa puas dan syukur dalam diri seseorang dan menunjukkan kejahatan hatinya... Rasa syukur kepada Tuhan untuk semua yang kita miliki dan kesukaan berbagi kepada mereka yang memerlukan adalah kunci untuk menghindari ketamakan... Puaskanlah dirimu dengan semua yang ada padamu karena ketamakan bisa mendatangkan malapetaka.
"Kata-Nya lagi kepada mereka: "Berjaga-jagalah dan waspadalah terhadap segala ketamakan, sebab walaupun seorang berlimpah-limpah hartanya, hidupnya tidaklah tergantung dari pada kekayaannya itu." Lukas 12:15
#Dr.HeintjeKobstan-SebuahPerenungan
#STTBlessingIndonesiaMakassar
Komentar
Posting Komentar