TERGODA

Sebuah Perenungan - Dr. Heintje Kobstan
"TERGODA"

Apakah Anda pernah menemukan kata "Sale" saat berjalan-jalan di Mal atau di Komp. Pertokoan atau di mana saja yang ada hubungan dengan jual beli? Pasti di waktu-waktu tertentu tulisan itu begitu memenuhi ruang penglihatan kita, nengok kiri ada "sale", nengok kanan "ada sale", lihat kedepan "ada sale", balik belakang "ada sale"... Sale 50% + 10 %, 70% + 5%, Obral beli 1 dapat 2, bayar  1  harga 100rb; bayar 2 harga 130rb dan berbagai macam penawaran discount. Penawaran-penawaran tersebut seringkali membuat kita tergoda dan akhirnya tertarik untuk membelinya padahal belum diperlukan.
Hal-hal yang menggoda kita berkeliaran disekitar kita berusaha menundukkan keinginan kita. Bukan hanya soal "Sale" saja namun juga godaan-godaan yang yang akan menjerumuskan kita baik itu pornografi, seks bebas, korupsi, dll... dan itu terpapar bebas di depan mata kita baik melalui dunia maya, media cetak, dan media elektronik. Berusaha untuk memikat dan menawan kita sehingga kita tergoda dan kemudian jatuh didalamnya.  Ketika kita terjatuh didalamnya maka akan menimbulkan persoalan besar dan berat untuk meninggalkan semua itu.
Godaan memang ada disekitar kita, bertebaran mencari mangsanya namun hal itu semua tergantung kita. Ketika kita berespon YES terhadap godaan maka ia akan mengikat dan dan takkan melepaskan kita. Janganlah terpengaruh terhadap godaan yang ada. Perkuat iman kita dengan cara beribadah, baca kitab suci dan doa serta tetap dalam persekutuan dengan sesama orang beriman dan jauhi semua hal yang bisa membuat kita tergoda. #passionateheintje.blogspot.com
Amsal 7:21 "Ia merayu orang muda itu dengan berbagai-bagai bujukan, dengan kelicinan bibir ia menggodanya."

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Devotion 433 : DIPILIH DAN DIPERLENGKAPI

Gambar
Devotion 433 - Dr. Heintje Kobstan DIPILIH DAN DIPERLENGKAPI Bacaan: Keluaran 28 Tuhan telah memilih, menetapkan dan memperlengkapi kita yang melayaniNya dengan identitas kemuliaan. Selama 430 tahun bangsa Israel di Mesir, kemungkinan banyak timbul pembebas-pembebas sebelum Musa. Tetapi Musa ataupun Harun dan para pemimpin Israel mungkin tidak pernah memikirkan bahwa merekalah yang dipilih untuk membawa bangsa Israel keluar dari Mesir. Begitu juga dengan visi pembangunan Kemah Suci yang rancang bangunnya diberikan Tuhan kepada Musa. Tetapi untuk pengelolaan Kemah Suci, Tuhan memilih Harun beserta anak-anaknya: Nadab, Abihu, Eleazar dan Itamar sebagai imam yang adalah pengantara antara Tuhan dan umatNya. Tuhan tidak hanya memilih dan menetapkan saja tetapi Ia juga memperlengkapi mereka dengan jubah imam. Ia mengatur pakaian yang akan mereka kenakan saat memasuki kemah suci. Jenis bahan, aturan pakai, dan cara membuat pakaian itu disebutkanNya dengan rinci dan ditetapkan untuk diken
Baca selengkapnya

Devotion 1002 : AKAL BUDI DAN PENGERTIAN

Gambar
Devotion 1002 - DR. Heintje Kobstan AKAL BUDI DAN PENGERTIAN Bacaan: Amsal 19 Penulis Amsal mengungkapkan dua hal yaitu tentang akal budi dan pengertian. Siapa memperoleh akal budi, mengasihi dirinya; siapa berpegang pada pengertian, mendapat kebahagiaan. Dalam epistemologi, juga didapatkan bahwa akal adalah sumber pengetahuan manusia, karena manusia itu pandai berpikir maka ia berpengetahuan dan sekalian pengetahuannya dibentuk oleh pikirannya. Akal budi merupakan ungkapan dari pikiran yang sehat. Akal budi adalah cara kita merespon pergumulan dan tantangan kehidupan sebagaimana Allah ingin kita merespon. Jadi, pentingnya agar setiap manusia memiliki pikiran yang sehat karena dari situ ia bisa berpikir Dan berpengetahuan. Pengertian merupakan gambaran atau pengetahuan tentang sesuatu di dalam pikiran; atau suatu pemahaman: atau suatu kesanggupan inteligensi untuk menangkap makna suatu situasi atau perbuatan. Pengertian merupakan pengembangan dari pengetahuan secara akal budi atau
Baca selengkapnya

Devotion 876 : TUHAN YANG MELUPUTKAN DARI MALAPETAKA

Gambar
Devotion 876 - Dr. Heintje Kobstan TUHAN YANG MELUPUTKAN DARI MALAPETAKA Bacaan: Mazmur 43 Dalam mazmur ini, ada beberapa kesamaan dengan mazmur sebelumnya. Ketika Pemazmur menghadapi masalah yang sama maka ia kembali menggunakan metode yang sama, sebagai cara yang “probatum est – sudah terbukti.” Seperti Kristus yang mempunyai roh yang tak terbatas tetapi juga mengucapkan doa yang sama pada satu kesempatan (Mat.26:44). Dalam mazmur ini, Daud berseru kepada Allah, dengan iman dan doa, sebagai Hakimnya, kekuatannya, Penuntunnya, sukacitanya, dan pengharapannya, dengan perasaan-perasaan dan ungkapan-ungkapan yang sesuai. Dalam mazmur ini, Daud mengakui bahwa: Tuhan adalah hakimnya yang akan membela perkaranya dengan adil di hadapan para musuhnya. Daud tahu bahwa penghakiman yang adil itu hanya ada di pengadilan Allah bukan manusia. Barangsiapa yang mempunyai perkara yang jujur boleh berharap bahwa Allah akan memperjuangkan perkaranya. Daud mengakui bahwa Tuhan adalah kekuatannya. Dia
Baca selengkapnya