Devotion 83 : TIUPAN DEMI TIUPAN SANGKAKALA
Devotion 83 - Dr. Heintje Kobstan
"TIUPAN DEMI TIUPAN SANGKAKALA"
Bacaan: Wahyu 9
Dalam pasal sebelumnya dikisahkan tentang 4 sangkakala, dan dalam pasal ini 2 sangkakala lagi. Sangkakala lazimnya ditiup dalam konteks perang (Yosua 6:20) dan juga dalam konteks perayaan (Bilangan 10:10) tapi juga dalam konteks kiamat (Zefanya 1:14-16). Juga dalam kedatangan Mesias untuk mendirikan Kerajaan Allah di bumi ini membawa kesusahan seperti dalam perang bagi orang-orang tertentu (mis. Amos 5:16-20) dan sukacita bagi orang-orang tertentu (mis. Yes.40).
Sangkakala kelima berbicara tentang kekuasaan iblis atas dunia dan roh-roh jahat yang mendatangkan malapetaka bagi umat manusia. Yang ditandai dengan bintang jatuh, yang merupakan malaikat yang berdosa, yaitu iblis sendiri. Dimana ia diberi kunci untuk membuka jurang maut pada akhir zaman tempat kurungan roh-roh (malaikat-malaikat) jahat tempat mereka menunggu hukuman yang terakhir. Binatang yang keluar dari lubang maut itu adalah antikristus.
Dalam waktu terbatas, belalang-belalang ganjil itu akan menggocoh dan menyesakkan orang-orang yang menghabiskan waktu mengejar kenikmatan duniawi dan terus menerus bersikap anti terhadap Kristus dan umatNya. Si iblislah yang berada di balik kehidupan yang ganas dan pola hidup duniawi.
Sangkakala keenam berbicara tentang peperangan dengan intensitas yang semakin tinggi menjelang kedatanga Tuhan. Bagi sebagian orang, peperangan merupakan malapetaka bagi kemanusiaan merupakan peringatan dan seruan untuk bertobat. Namun yang terjadi adalah manusia tidak kunjung bertobat. Tuhan Allah mengizinkan manusia untuk mengikuti kecenderungan hatinya yang berdosa. Tetapi insyaflah karena itu hanya sia-sia saja dan membawa manusia akan kebencian terhadap kehidupan serta kematian kekal. #passionateheintje.blogspot.com
Wahyu 9:1, 20 "Tetapi manusia lain, yang tidak mati oleh malapetaka itu, tidak juga bertobat dari perbuatan tangan mereka: mereka tidak berhenti menyembah roh-roh jahat dan berhala-berhala dari emas dan perak, dari tembaga, batu dan kayu yang tidak dapat melihat atau mendengar atau berjalan"
Komentar
Posting Komentar