BANYAK ALASAN
Sebuah Perenungan - Dr. Heintje Kobstan
"BANYAK ALASAN"
Dari dua anak yang dikaruniakan Tuhan kepada kami, saya bisa melihat perbedaan sifat dari mereka. Anak yang pertama kalau disuruh pasti selalu bilang iya... tunggu... tapi tidak dikerjakan nanti setelah ditegur keras baru bergerak. Sedangkan yang kecil kalau disuruh ia akan mengerjakannya segera tapi sering juga setelah mengemukakan berbagai alasan dan itupun biasa sampai harus ditegur juga baru mau bergerak.
Begitu juga dengan lingkungan kerja ataupun hal lain. Misalnya sebagai pimpinan, kita bisa melihat sifat karyawan. Ada yang ketika diberi tugas langsung dikerjakan, tapi ada juga yang mengulur-ulur waktu bahkan ada juga yang suka berargumentasi dulu baru mengerjakan. Karyawan seperti ini mungkin akan segera kena PHK tanpa alasan.
Jika kita suka berargumentasi dan mengemukakan banyak alasan dalam tiap mengerjakan sesuatu maka kita tidak akan bisa diberikan tugas atau tanggung jawab yang lebih besar lagi. Jika kita bisa mengerjakan tugas dan tanggung jawab setelah mendapatkan pengarahan dan bisa menyelesaikan dengan baik tanpa beradu argumen atau banyak alasan maka nilai positif akan selalu diberikan kepada kita.
Dalam mengerjakan iman dan bertakwa kepada Allah pun, kita harus menjalankan segala perintah dan kehendakNya tanpa banyak alasan. Namun seringkali juga kita suka beralasan dengan Tuhan agar supaya diberikan dispensasi untuk tidak beribadah atau tidak berdoa atau membaca kitab suci tapi tetap mau mendapatkan berkah dariNya. Jika saya Tuhan maka saya pun bisa mengemukakan berbagai alasan untuk tidak melimpahkan berkah. Oleh karena itu, kerjakan hidup keimananmu dengan baik dan sungguh-sungguh tanpa banyak alasan supaya Tuhan tidak menutupkan pintu surga bagimu. #passionateheintje.blogspot.com
"Janganlah bertengkar tidak semena-mena dengan seseorang, jikalau ia tidak berbuat jahat kepadamu."
Komentar
Posting Komentar