Devotion 87 : IKUT YANG ASLI ATAU PALSU

Devotion 87 - Dr. Heintje Kobstan
IKUT YANG ASLI ATAU PALSU
Bacaan: Wahyu 13

Kitab Wahyu berusaha untuk menelanjangi usaha si Iblis agar manusia terus berontak kepada Tuhan. 1). Melalui binatang buas lambang kekuasaan yang mengendalikan kehidupan puncak (takhta) dan memakai pengaruh-pengaruh religi (hujat dan tidak mati ayat  1-7). 2). Melalui binatang buas yang bertanduk seolah nabi bagi binatang pertama (ay.11-18). Binatang pertama berusaha untuk menjatuhkan iman lewat tekanan yang berbahaya (ay.7). Iblis berhasil menipu banyak manusia untuk mengikuti dia dan menolak menyembah Allah.
Jadi dalam hal ini, iblis bekerja dalam wilayah politik dan rohani. Pada waktu itu merujuk kepada kekaisaran Romawi. Iblis berada dibalik itu semua sehingga kekaisaran Romawi berani menentang Allah. Misalnya: Domitianus minta diakui sebagai Tuhan dan disembah sebagai Allah. Bahkan juga dalam dunia rohani, binatang ganjil dengan 2 tanduk seperti anak domba dan berbicara laksana naga. Ia berusaha mempengaruhi manusia untuk menyembah binatang pertama dan menggunakan tandanya di dahi mereka. Mereka menyediakan diri untuk jadi pengikut dan penyembah binatang pertama. Penglihatan ini disertai juga dengan penggunaan bilangan binatang 666 yang juga bilangan manusia.
Angka 666 ini dalam beberapa penafsiran. Luther berpikir ini angka kronologis jadi menambah 666 ke dalam tahun 1000 jadi 1666 namun tidak terjadi hal penting dalam tahun itu. Ada juga mencocokkan dengan angka dalam Ibrani sehingga menemukan 666 = Nero, Kaisar Romawi abad pertama, ada juga menfasirkannya dengan "Lateinos" atau Si Latin. Pemakaian 666 merupakan gaya kitab Wahyu, karena 666 tidak mencapai kesempurnaan seperti bilangan 777. Beasley-Murray mencatat nama Yesus dalam bahasa Yunani adalah 888. Jika membandingkan 888 dengan 666 ibarat asli dengan palsu. Oleh karena itu, tetaplah berpegang pada iman yang teguh dalam Kristus Yesus apapun yang akan terjadi. #passionateheintje.blogspot.com
Wahyu 13:18 "Yang penting di sini ialah hikmat: barangsiapa yang bijaksana, baiklah ia menghitung bilangan binatang itu, karena bilangan itu adalah bilangan seorang manusia, dan bilangannya ialah enam ratus enam puluh enam."

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Devotion 1002 : AKAL BUDI DAN PENGERTIAN

Devotion 482 : BERJALAN DALAM KEHENDAKNYA

PENJILAT