MASIH BERBEKAS
Sebuah Perenungan - Dr. Heintje Kobstan
"MASIH BERBEKAS"
Pernahkah kita memaku papan atau dinding? Kemudian kita menyabut paku tersebut, apakah ada bekas cabutan paku? Iya, dan bekas itu tidak akan hilang kecuali di dempul dan di cat. Namun berapa banyak bekas cabutan paku yang dibiarkan begitu saja.
Seperti kita memaku dan kemudian menyabutnya dan meninggalkan bekas, begitu juga dengan tindakan dan perkataan kita kepada orang lain. Perbuatan-perbuatan kita yang tidak berkenan kepada orang lain akan menancap tajam begitu juga dengan perkataan-perkataan yang menyakitkan, kasar, makian, hujatan, tidak senonoh dan semua kata-kata negatif pun akan tertancap dalam. Walaupun kita berusaha untuk menyabutnya dengan memohon ampun atau melakukan perbuatan-perbuatan baik, bekasnya akan tetap ada.
Oleh karena itu siapapun kita, marilah menjaga setiap perbuatan dan perkataan kita kepada orang lain. Apakah itu kepada pasangan kita, anak-anak kita, orang tua, saudara, kerabat, sahabat, karyawan, pembantu rumah tangga, kapster salon, tukang parkir, bahkan kepada orang lain.
Ketika kita mengucapkan kata-kata positif atau negatif dan perbuatan baik atau buruk pun tetap akan menancap dihati orang, namun menghasilkan efek yang berbeda. Yang positif dan baik akan cenderung membangun namun yang negatif atau buruk akan cenderung meruntuhkan dan menghancurkan. Bahkan tidak jarang yang negatif dan buruk akan menghasilkan dendam dan kepahitan.
Jika kita pernah mendapatkan perlakuan dan perkataan negatif, minta Tuhan yang memulihkan dan menyabut semua paku-paku itu serta menutupnya kembali karena hanya Tuhan saja yang bisa menutup setiap bekas dengan sempurna. #passionateheintje.blogspot.com
Pengkhotbah 12:11 "Kata-kata orang berhikmat seperti kusa dan kumpulan-kumpulannya seperti paku-paku yang tertancap, diberikan oleh satu gembala."
Komentar
Posting Komentar