KEBANGGAAN

Sebuah Perenungan - Dr. Heintje Kobstan
"KEBANGGAAN"

Dalam hidup ini hal-hal yang bisa dibanggakan adalah yang bersifat materi. Kita bangga karena apa yang kita pakai. Handphone yang baru dan canggih, tas bermerek, mobil yang baru, rumah baru dan lain sebagainya. Kita bangga kalau bisa lebih dari orang lain. Bahkan ada istilah, lebih baik kalah nasi daripada kalah aksi.
Seringkali kebanggaan kita akan berubah menjadi kesombongan. Kita menampilkan apa yang ada pada kita agar orang lain bisa melihat dan menyatakan strata hidup kita. Kita bisa menampilkan siapa kita, apa yang kita punya, menceritakan dengan lebih tentang siapa kita untuk menyatakan kepada orang lain bahwa kamu tidak sebanding dengan saya. Padahal kebanggaan terhadap yang lahiriah berupa materi itu punya waktu. Apa yang kita pakai perlahan akan usang dan ketinggalan zaman, rumah yang kita huni akan menjadi kuno pada waktunya, bahkan kalau kita bangga dengan penampilan kita itupun akan berubah seiring waktu. Kita berbangga terhadap hal yang sia-sia.
Jadi, apa yang harus dibanggakan? Kita harus bangga karena kita tidak punya apa-apa. Apa yang ada pada kita adalah karena anugerah Tuhan. Didalam kebanggaan itu haruslah ada rasa syukur kepada Tuhan bukan kesombongan. Kita bangga dengan istri dan anak-anak kita, kita bangga bahwa kita bisa hidup dibangsa ini, kita bangga karena kita punya Allah yang akbar. Kita tidak berbangga terhadap materi atau hal-hal lahiriah. Kita bangga kalau kita punya karakter yang baik dan hidup kita berkenan kepada Tuhan. #passionateheintje.blogspot.com
"Masa hidup kami tujuh puluh tahun dan jika kami kuat, delapan puluh tahun, dan kebanggaannya adalah kesukaran dan penderitaan; sebab berlalunya buru-buru, dan kami melayang lenyap."

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Devotion 1002 : AKAL BUDI DAN PENGERTIAN

Devotion 482 : BERJALAN DALAM KEHENDAKNYA

PENJILAT