"DIBUMBUI"
Sebuah Perenungan - Dr. Heintje Kobstan
"DIBUMBUI"
Indonesia terkenal sebagai negara penghasil rempah-rempah, sehingga dari dulu banyak bangsa yang ingin menguasai Indonesia dan mengeruk hasil bumi ini untuk dibawa pulang ke negaranya. Karena negeri ini penghasil rempah-rempah makanya rasa makanan atau masakan di Indonesia kaya dengan berbagai cita rasa.
Jika makanan itu diolah seadanya tanpa adanya bumbu maka tidak akan sedap dimakan, jadi perlu bumbu untuk membuat masakan enak. Makanan tanpa bumbu bagaikan cerita tanpa gosip.
Begitu juga dengan cerita, jika hanya diceritakan sekedarnya maka cerita itu tidak akan menarik, cenderung datar dan membosankan. Oleh karena itu teknik bercerita yang baik adalah dengan cara menggabungkan kreatifitas, artikulasi, drama, humor, kesedihan, intonasi dan lain sebagainya. Ini merupakan bumbu penambah rasa dari cerita itu. Cerita yang dibumbui akan menghasilkan daya tarik dari sipendengar.
Suatu masakan dengan takaran bumbu yang tepat akan menghasilkan rasa yang enak. Namun jika bumbunya berlebihan maka rasanya akan saling menutupi atau menghilangkan dan sudah tidak enak untuk disantap. Begitu juga cerita, jika diceritakan dengan bumbu yang tepat maka cerita itu akan sangat menarik.
Apalagi tentang gosip, gosip tanpa dibumbui terasa tidak enak. Mengapa gosip itu enak didengar, karena bumbunya tepat dan fokus pembicaraan serta narasumbernya bagus. Dalam hidup ini sadar seringkali kita telah menceritakan keadaan orang lain yang sudah dibumbui sehingga menghasilkan gosip yang semakin di gosok semakin sippp padahal isi cerita itu kemungkinan tidak tepat. Jadi berhati-hatilah dengan perkataan kita, karena dengan perkataan kita akan dibenarkan atau dihukum. #passionateheintje.blogspot.com
Pengkhotbah 5:7 (6) "Karena sebagaimana mimpi banyak, demikian juga perkataan sia-sia banyak. Tetapi takutlah akan Allah."
Komentar
Posting Komentar