RUMPUT LIAR
Sebuah Perenungan - Dr. Heintje Kobstan
"RUMPUT LIAR"
Pernahkah kita merasa jengkel waktu melihat taman atau halaman rumah kita mulai ditumbuhi rumput-rumput liar? Baru minggu lalu dicabutin eh tumbuh lagi. Bahkan terkadang sudah pakai racun rumput tetap saja tumbuh. Namun pernahkah kita melihat dari rumput liar itu muncul bunga-bunga kecil yang indah? Rumput yang kita jengkeli malah menumbuhkan bunga yang indah.
Coba kita lihat dari sisi positif rumput liar ini. Walaupun sudah di cabutin, pakai racun rumput tetap saja tumbuh. Jika hubungkan dengan kehidupan, inilah hidup yang pantang menyerah. Walau di tindas, dibuat susah, dicabut dari jabatan, difitnah, mau dimatikan karakternya, dll namun ia tetap eksis. Tidak peduli dimana tempatnya, ia bisa tumbuh dan berkembang. Apakah hidupmu seperti rumput liar? Atau baru kena masalah sedikit sudah mau menyerah? Belajarlah dari rumput liar.
Hal berikutnya yang kita bisa pelajari, rumput liar bisa mengeluarkan bunga yang indah. Walau dianggap tidak berguna, membuat kotor, dan sebagai sampah, rumput liar ini tetap mengeluarkan bunga. Itulah kehidupan, walau orang lain tidak menganggap kita, cenderung meremehkan bahkan menganggap kita tidak berguna, jangan patah semangat keluarkan bunga yang indah. Teruslah berkarya, karena dengan demikian orang akan melihat kualitas hidup kita. Bahkan ada bunga atau tanaman hias yang mahal harganya padahal asalnya dari hutan dari alam liar.
Rumput liar merupakan ciptaan Tuhan juga, diciptakan pasti dengan maksud tertentu. Begitulah hidup ini, Tuhan punya rencana yang indah bagi setiap kita. Walau terkadang ada orang-orang yang berusaha menghambat kita tapi belajarlah dari rumpur liar. #passionateheintje.blogspot.com
Lukas 12:28 "Jadi, jika rumput di ladang, yang hari ini ada dan besok dibuang ke dalam api demikian didandani Allah, terlebih lagi kamu, hai orang yang kurang percaya!"
Komentar
Posting Komentar