JANGAN LUPAKAN YANG T'LAH BERLALU

Sebuah Perenungan - Dr. Heintje Kobstan
"JANGAN LUPAKAN YANG T'LAH BERLALU"

Suatu pagi ketika selesai mengantar anak disekolah dan dalam perjalanan pulang, saya mendengar suatu kisah di radio tentang bagaimana dulunya keluarga ini menghadapi kondisi yang sangat sulit. Tiap tahun mereka harus berpindah rumah kontrakan. Namun seiring waktu, kehidupan ekonomi mereka membaik. Dan mereka punya kerinduan untuk mengadakan napak tilas kehidupan. Jadi merencanakan mengunjungi rumah-rumah kontrakan mengenang masa lalu dan hal itu terealisasi.
Dalam hidup ini mungkin sebagian orang pernah merasakan kekelaman dan kepahitan hidup. Ada juga yang merasakan hidup dengan nyaman tapi ada juga yang biasa-biasa saja. Memang benar bahwa kita tidak boleh tinggal di masa lampau. Masa lampau adalah pemacu semangat untuk kehidupan saat ini maupun yang akan datang. Seperti keluarga tadi yang ingin mengenang masa lalu mereka agar supaya mereka bisa terus bersyukur dengan kehidupan mereka.
Seringkali kita melupakan siapa dan darimana kita berangkat. Mungkin karena hal itu sangat menyakitkan, kita ingin lari dari semuanya itu. Namun ketika kita berada diposisi sekarang, tidak terlepas dari keadaan masa lalu. Ada yang masih mau tinggal terus dikehidupan masa lalunya, ada yang mau move on dan ada yang mau melupakannya sama sekali.
Masa lalu merupakan jendela bagaimana kita melihat Tuhan telah menunjukkan kebaikan dan pemeliharaanNya dalan hidup ini bahkan sampai saat ini. Kita ada hari ini adalah karena doa-doa kita di masa lampau. Kita ada hari ini juga karena apa yang kita tabur di waktu lampau. Dengan tidak melupakan masa lalu dari konteks untuk melihat karya Tuhan sehingga kita bisa terus bersyukur terhadap apa yang telah Ia perbuat. Janganlah kita melupakan segala kebaikanNya dalam hidup ini. #passionateheintje.blogspot.com
"Aku teringat kepada hari-hari dahulu kala, aku merenungkan segala pekerjaan-Mu, aku memikirkan perbuatan tangan-Mu."

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Devotion 1002 : AKAL BUDI DAN PENGERTIAN

Devotion 482 : BERJALAN DALAM KEHENDAKNYA

PENJILAT