PESIMIS

Sebuah Perenungan - Dr. Heintje Kobstan

"PESIMIS"

Anak-anak itu tidak pernah dipusingi dengan aktifitas kehidupan. Mereka hanya tahu semua kebutuhan pasti akan tercukupkan. Tidak peduli orang tuanya harus bekerja demikian kerasnya. Ketika beranjak remaja, mulai memperhatikan keadaan sekeliling. Mulai mengingini apa yang dipunyai temannya, kalau dia bisa punya barang itu saya juga. Atau ada perasaan minder untuk berkawan. Sewaktu saya sekolah dulu, julukan yang saya terima adalah kutilang darat (KUrus, TInggi, LANGsing, DAda, RATa), dengan kacamata besar dan jerawatan batu. Kelas 3 SMA berat badan saya hanya 45kg.
Rasa minder ini membuat saya pesimis apakah akan ada seorang gadis yang menyukaiku, bagaimana dengan masa depan saya, blablabla.. pesimis akan hari esok. Ketika kuliah, yang dihadapi adalah persoalan yang lain lagi. Bagaimana bisa menyelesaikan kuliah dengan cepat dengan dana pas-pasan. Saya tahu orang tua saya berusaha dengan sekuat tenaga untuk membiayai kuliah saya. Tapi rasa pesimis itu tetap ada.
Pesimis adalah orang yg bersikap atau berpandangan tidak mempunyai harapan baik (khawatir kalah, rugi, celaka, dsb); orang yg mudah putus (tipis) harapan. Pesimis merupakan sikap atau cara pandang kita terhadap kehidupan. Bisakah kita menjalani kehidupan, bagaimana dengan usaha saya ditengah keadaan ekonomi yang berat ini, apakah penyakitku bisa disembuhkan, apakah ada yang mau menikah dengan saya diusia seperti ini, bagaimana dengan study saya, dll. Ada kekhawatiran terpuruk, kalah, dan tak bisa bangkit lagi.
Perasaan pesimis tidak akan membuat orang maju untuk berusaha, berkarya dan menjadi hebat. Karena orang seperti ini harapannya tipis, mudah hancur bahkan hilang begitu saja serta tidak ada semangat juang. Tanggalkan semua perasaan pesimis dan melangkah maju, karena Tuhan telah menetapkan langkah-langkah hidup kita untuk meraih janji yang telah Ia berikan. #passionateheintje.blogspot.com
"Karena masa depan sungguh ada, dan harapanmu tidak akan hilang."

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Devotion 1002 : AKAL BUDI DAN PENGERTIAN

Devotion 482 : BERJALAN DALAM KEHENDAKNYA

PENJILAT