Devotion 107 : SIA-SIAKAH PERKATAANMU?

Devotion 107 - Dr. Heintje Kobstan
SIA-SIAKAH PERKATAANMU?
Bacaan: Matius 12

Sadar tidak sadar kita sering mengucapkan perkataan sia-sia yang tiada gunanya atau ucapan-ucapan yang melecehkan sesama atau bahkan Tuhan.

Orang Farisi adalah salah satu contoh akan hal ini. Mereka sering mengucapkan perkataan yang meragukan kuasa Tuhan, otoritas Yesus bahkan menghujat Roh Kudus. Kita harus menyadari bahkan harus bertobat atas perkataan yang sia-sia karena itu semua akan dipertanggung jawabkan pada hari penghakiman nanti. Allah memperhatikan setiap detil perkataan kita. Bahkan perkataan yang belum terucapkan pun Allah tahu (Mzm.139:4). Setiap kata-kata yang keluar adalah berasal dari luapan hati. Hati yang sombong maka perkataannya pun akan sombong. Hati yang jahat maka kata-kata yang diucapkan adalah jahat. Hati yang kotor maka kata-kata yang keluar adalah kata-kata kotor penuh makian dan jorok. Bahkan seringkali perkataan-perkataan sia-sia tersebut hadir dalam setiap percakapan kita. Betapa ini merupakan peringatan yang keras bagi kita, karena kita akan dibenarkan atau dihukum menurut ucapan kita.

Orang yang mengaku beribadah tapi tidak mengekang lidahnya merupakan penipuan terhadap ibadahnya (Yak.1:26). Mulutmu sendiri yang mempersalahkan engkau bukan aku dalam Ayub 15:6. Salomo berkata, hidup dan mati dikuasai lidah (Ams.18:21). Ucapkanlah perkataan yang membangkitkan iman kita bukan yang mematikan iman, caranya perkatakanlah selalu firman Tuhan. Ucapkanlah perkataan berkat bukan kutuk baik itu kepada pasangan, anak, orang lain bahkan terhadap apa yang kita usahakan. Ucapkanlah perkataan yang memuliakan Tuhan bukan menghujat Dia karena karena seringkali kita tidak memahami maksud dan tujuan Allah dalam hidup ini. Bahkan masa depan kita ditentukan dari apa yang kita ucapkan saat ini.

#passionateheintje.blogspot.com
Matius 12:36 "Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap kata sia-sia yang diucapkan orang harus dipertanggungjawabkannya pada hari penghakiman."

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Devotion 1002 : AKAL BUDI DAN PENGERTIAN

Devotion 482 : BERJALAN DALAM KEHENDAKNYA

PENJILAT