Devotion 97 : YANG BERILMU PUN TAKLUK MENYEMBAH YESUS
Devotion 97 - Dr. Heintje Kobstan
YANG BERILMU PUN TAKLUK MENYEMBAH YESUS
Bacaan: Matius 2
Setelah dalam pasal 1, Matius memperkenalkan siapa Yesus melalui silsilah maka pada pasal 2 ini, Yesus harus diperkenalkan kepada khalayak ramai. Dimulai dari peristiwa orang Majus. Dan hanya Matius yang mencatat peristiwa Orang Majus datang mencari Yesus, para bijaksana dengan pengetahuan yang luar biasa hanya berbekal tanda bintang timur yang sangat berbeda mau datang mencari Yesus.
Dalam Injil para Majus ini disebut para Magoi (ahli sihir, ahli kekuatan gaib) sebagian memahami dalam artian positif. Bagi orang Persia, para Magi adalah ahli filsafat dan imam mereka. Mereka tidak akan mengakui siapapun menjadi raja kecuali telah menjadi anggota mereka. Namun mengapa mereka mengakui bahwa Raja yang besar akan lahir padahal dia bukan kelompok mereka? Tanda ilahi berupa bintang timur yang sangat berbeda dari bintang yang ada. Namun yang jadi masalah adalah bintang itu letaknya di angkasa luar, jauh sekali tapi mengapa bisa menuntun para Majus? Kemungkinan bintang itu berada dekat dengan bumi dan bisa kelihatan arah tujuannya. Itulah kedahsyatan Allah yang dialami para Majus yang notabene para ahli sihir yang membuat mereka takluk di bawah kuasaNya sehingga mereka bisa berkata seorang Raja besar akan lahir.
Ketika orang Majus bertemu dengan bayi Yesus, mereka langsung sujud menyembah dan mempersembahkan persembahan hasil dari daerah mereka, tanah Timur yang terkenal dengan ilmu tenung. Yang berarti setan dan antek-anteknya mengakui Yesus Kristus dan takluk dibawah kuasa otoritasNya. Hal ini harus disadari oleh setiap orang percaya, bahwa kalau Yesus ada dalam hidup kita maka kuasa dan otoritasNya menjadi bagian hidup kita maka kuasa jahat pun akan takluk dibawah kaki kita.
#passionateheintje.blogspot.com
Matius 2:2 "dan bertanya-tanya: "Di manakah Dia, raja orang Yahudi yang baru dilahirkan itu? Kami telah melihat bintang-Nya di Timur dan kami datang untuk menyembah Dia."
Komentar
Posting Komentar