Devotion 466 : KEKUDUSAN DALAM KETIDAKSEMPURNAAN

Devotion 466 - Dr. Heintje Kobstan
KEKUDUSAN DALAM KETIDAKSEMPURNAAN
Bacaan: Imamat 21

Jika imam telah sempurna dalam kekudusan maka ia akan menjadi tuhan dibumi.

Kekudusan merupakan tanda kepemilikan dan anugerah Tuhan atas hidup umatNya, di mana umatNya dipisahkan dari segala pencemaran duniawi. Tuhan memanggil kita untuk menjadi umatNya yang kudus. Sebagai umat Tuhan maka kita harus hidup senantiasa dalam kekudusanNya begitu juga dengan para imam. Standar kekudusan para imam seharusnya lebih tinggi dibanding umat Tuhan karena mereka adalah teladan bagi umat Tuhan.

Imam adalah orang-orang yang dipanggil Tuhan secara khusus, diurapi dan dikuduskan untuk melakukan tugas-tugas khusus bagi Tuhan. Mereka dipilih bukan kerena lebih baik, lebih suci, tetapi karena ketetapan dan kedaulatan Allah. Peraturan-peraturan yang diberikan Tuhan adalah ketetapan turun temurun untuk para imam menyangkut kekudusan seluruh kehidupan jasmani dan rohani. Hal ini sesuai dengan pernyataan: "Tuhan itu kudus, maka umat hendaknya juga kudus." Pernyataan yang diulang-ulang ini, bisa diterjemahkan: "sebab kuduslah Aku, Tuhan, yang terus-menerus menguduskan kamu." Tuhan juga memerintahkan agar umat Tuhan: "Dan kamu harus menganggap dia kudus" (ay. 8a). Musa dan orang Israel sudah pasti mengetahui kehidupan Harun dan anak-anaknya, tetapi Tuhan memberi perintah agar mereka memberi hormat akan kedudukan Harun dan anak-anaknya sebagai imam yang dikuduskan Tuhan. Imam tidak bertanggung jawab kepada manusia, tetapi kepada Tuhan karena ia adalah wakil Allah di tengah umatNya.

Kehidupan para imam tidaklah sempurna, tetapi mereka dipilih, diurapi dan dikuduskan Tuhan. Jika hidup para imam tidak memberikan teladan, jangan menghakimi tetapi berdoalah kepada Tuhan yang telah memilih mereka.

#passionateheintje.blogspot.com
Imamat 21:8 "Dan kamu harus menganggap dia kudus, karena dialah yang mempersembahkan santapan Allahmu. Ia harus kudus bagimu, sebab Aku, TUHAN, yang menguduskan kamu adalah kudus."

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Devotion 1002 : AKAL BUDI DAN PENGERTIAN

Devotion 482 : BERJALAN DALAM KEHENDAKNYA

PENJILAT