Devotion 469 : SETIAP HARI ADALAH IBADAH
Devotion 469 - Dr. Heintje Kobstan
SETIAP HARI ADALAH IBADAH
Bacaan: Imamat 24
Nama TUHAN bukan untuk diucapkan dengan sia-sia tetapi harus dihormati dan dimuliakan.
Perintah kali ini berkaitan dengan apa yng telah dilakukan oleh Harun dan anak-anaknya yaitu memelihara api dan roti sajian di kemah suci. Jika melihat dalam konteks ibadah yang suci maka Harun harus selalu menyiapkan minyak zaitun tumbuk yang murni untuk pelita. Begitu juga dengan roti sajian harus dibuat dari tepung yang terbaik yang dibubuhi ditiap susun dengan kemenyan tulen. Roti sajian itu diletakkan di atas meja yang terbuat dari emas murni. Ibadah yang suci harus didasari oleh kemurnian hati, motivasi yang murni dan yang diselenggarakan dengan cara terbaik dimana semuanya itu untuk menegakkan nama TUHAN di tengah umat Israel.
Ketika terjadi pertikaian antara orang Israel keturunan Mesir dengan orang Israel maka anak perempuan orang Israel menghujat dan mengutuk nama TUHAN. Dengan menghujat dan mengutuk nama TUHAN menunjukkan bahwa ia tidak dididik dalam takut akan Tuhan. Orang-orang Yahudi tidak berani mengucapkan nama TUHAN (YHWH) dan menggantikannya dengan nama Adonay, "Tuhan." Menghormati namaNya menyatakan kita menghormati pribadi Allah yang kudus. Karena tidak menghormati kekudusan nama TUHAN maka anak ini harus dihukum dengan dilempari batu sampai mati. Ini peringatan bukan saja kepada orang Israel tetapi semua umat Tuhan agar tidak menyebut nama TUHAN dengan sembarangan. Penghormatan kepada nama TUHAN dimulai dari ibadah yang kudus. Ibadah tidak hanya dilakukan di kemah suci atau gereja. Ibadah merupakan persembahan hidup kepada Tuhan sehingga apapun yang kita lakukan setiap hari adalah ibadah.
Ibadah merupakan gaya hidup setiap orang percaya yang meninggikan nama TUHAN dalam apapun yang ia lakukan setiap hari.
#passionateheintje.blogspot.com
Imamat 24:15 "Engkau harus mengatakan kepada orang Israel, begini: Setiap orang yang mengutuki Allah harus menanggung kesalahannya sendiri."
Komentar
Posting Komentar