Devotion 477 : KESUKSESAN DIAWALI DENGAN KESETIAAN
Devotion 477 - Dr. Heintje Kobstan
KESUKSESAN DIAWALI DENGAN KESETIAAN
Bacaan: Bilangan 5
Kesuksesan bukan karena kita berada disekeliling mereka yang sukses tetapi karena hubungan dengan Tuhan dan sesama yang didasari oleh kesetiaan.
Tuhan mempersiapkan bangsa Israel dengan berbagai peraturan dan hukum untuk memasuki tanah perjanjian. Sebagai bangsa yang baru lahir di gunung Sinai, maka perlu dasar konstitusi yang jelas. Apalagi mereka akan meninggalkan gunung Sinai untuk berjalan menuju tanah Perjanjian. Untuk membedakan antara bangsa-bangsa lain yang tidak menyembah TUHAN dengan bangsa Israel yang menyembah TUHAN maka perlu adanya peraturan mengenai kenajisan dan kekudusan.
Dalam pasal ini, Allah berbicara tentang kebersihan dan kemurnian secara lahiriah dimana semua orang yang sakit kusta, lelehan dan najis diharuskan tinggal di luar perkemahan. Allah juga berbicara tentang kebersihan dan kemurnian secara rohani yaitu penebusan karena melakukan dosa terhadap sesama dan ketidaksetiaan kepada TUHAN. Serta peraturan tentang kecemburuan akibat ketidaksetiaan dalam hubungan suami istri, untuk menghindarkan suami melakukan kekerasan kepada istrinya yang tidak setia. Peraturan ini dibuat agar supaya bangsa Israel memelihara kekudusan karena Allah yang diam di tengah mereka adalah kudus. Mereka harus memelihara hubungan yang kudus dengan TUHAN dan juga hubungan dengan sesama di mana kuncinya adalah kesetiaan. Ketidaksetiaan akan menciderai hubungan dengan Tuhan. Menjaga diri dari kenajisan merupakan wujud kesetiaan kepada Tuhan. Kesetiaan ini akan membawa perkenanan Tuhan bagi bangsa Israel dan juga bagi umatNya saat ini.
Kesetiaan merupakan kunci untuk membangun hubungan dengan TUHAN dan sesama. Hubungan yang dibangun dengan dasar kesetiaan akan membawa pada kesuksesan dalam meraih janji-janji TUHAN.
#passionateheintje.blogspot.com
Bilangan 5:28 "Tetapi apabila perempuan itu tidak mencemarkan dirinya, melainkan ia suci, maka ia akan bebas dan akan dapat beranak."
Komentar
Posting Komentar