Devotion 457 : KEKUDUSAN DALAM RUMAH TANGGA
Devotion 457 - Dr. Heintje Kobstan
KEKUDUSAN DALAM RUMAH TANGGA
Bacaan: Imamat 12
Keluarga yang kudus membawa perkenanan Tuhan.
Beranakcucu dan bertambah banyak merupakan kehendak Tuhan bagi setiap manusia. Seorang pria akan meninggalkan ayah dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya menjadi satu daging. Mereka membangun suatu lembaga yaitu keluarga supaya lewat rahim wanita, generasi demi generasi dilahirkan. Seharusnya Alkitab menaruh hormat akan proses persalinan seorang wanita. Namun dalam pasal ini berbicara tentang kenajisan seorang wanita saat persalinannya.
Seorang wanita yang melahirkan anak laki-laki akan najis selama 7 hari dengan masa pentahiran 30 hari. Dan 2 minggu jika ia melahirkan anak perempuan dengan masa pentahiran 60 hari. Dan jika sudah genap hari pentahirannya maka harus membawa korban bakaran dan korban penghapus dosa untuk mengadakan pendamaian bagi wanita itu. Tetapi mengapa harus demikian? 1. Makhluk hidup yang sekarat akan mengeluarkan darah atau cairan yang berbahaya. 2. Kehilangan banyak darah akan mengakibatkan kematian, sehingga mengingatkan bahwa sesuatu yang kehilangan unsur kehidupan adalah tidak layak. 3. Mengeluarkan darah sewaktu habis melahirkan adalah wajar dan itu adalah anugerah Allah namun sesuatu yang baik ini harus diatur supaya tidak menjadi najis. Walaupun alasan jelas dan tepat tentang masalah ketidaktahiran ini sulit kita dapatkan, tetapi kepekaan diri terhadap kekudusan Allah dalam rumah tangga seharusnya membuat kita mawas diri.
Menemukan pasangan hidup, mengikatkan diri dalam pernikahan, membangun keluarga dan menghasilkan generasi adalah rencana Tuhan. Memelihara kekudusan dalam kehidupan rumah tangga mendatangkan perkenanan Tuhan.
#passionateheintje.blogspot.com
Imamat 12:2 "Katakanlah kepada orang Israel: Apabila seorang perempuan bersalin dan melahirkan anak laki-laki, maka najislah ia selama tujuh hari. Sama seperti pada hari-hari ia bercemar kain ia najis."
Komentar
Posting Komentar