Devotion 478 : HIDUP MELAYANI TUHAN

Devotion 478 - Dr. Heintje Kobstan
HIDUP MELAYANI TUHAN
Bacaan: Bilangan 6

Merupakan suatu anugerah jika kita bisa hidup melayani Tuhan.

Dalam kehidupan bangsa Israel, ada bilangan imam termasuk bani Lewi yang dikhususkan Tuhan melayani di Kemah Suci dan rakyat pada umumnya. Bilangan imam termasuk bani Lewi akan terus berada di hadapan Allah turun temurun melayaniNya dan umat Tuhan. Namun ada juga yang terpanggil untuk mengkhususkan diri bagi Tuhan, yaitu hidup dalam kenaziran. Nazir, (Ibr. nazar "memisahkan"), adalah sebutan bagi orang yang berikrar bahwa ia akan dikhususkan (dipisahkan) bagi Allah. Laki-laki atau perempuan bisa berikrar menjadi nazir bila ingin mendedikasikan dirinya dalam melayani Allah.

Kaum nazir itu seperti biarawan atau biarawati awam yang mengkhususkan diri untuk melayani Allah pada periode tertentu (temporal). Nazir bisa berlaku seumur hidup, seperti Simson, Samuel atau Yohanes Pembaptis yang dipersembahkan oleh orang tua mereka untuk melayani Allah, bahkan sebelum mereka lahir. Selama nazarnya berlaku si nazir tidak boleh memotong rambutnya, tidak boleh minum minuman keras atau yang berasal dari anggur dan tidak boleh mendekati mayat. Seorang nazir harus hidup dalam kekudusan, menjauhi hal-hal tersebut karena dia melayani Allah. Seorang nazir harus memusatkan perhatian dan hidupnya hanya kepada Allah dan bagi Allah. Bila waktu kenazirannya habis, ia harus memberi persembahan kepada Allah sebagai ungkapan syukur karena telah memenuhi nazarnya. Di masa kini tidak ada istilah nazir karena setiap orang percaya adalah nazir yang mempersembahkan hidupnya sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah. Tuhan akan memberkati dan memelihara hidup ini di saat kita mengkhususkan diri melayaniNya.

Kita telah ditebus dan dikuduskan oleh darah Kristus, karena itu hiduplah dalam kekudusan dan hidup melayani Dia.

#passionateheintje.blogspot.com
Bilangan 6:8 "Selama waktu kenazirannya ia kudus bagi TUHAN."

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Devotion 1002 : AKAL BUDI DAN PENGERTIAN

Devotion 482 : BERJALAN DALAM KEHENDAKNYA

PENJILAT