Devotion 171 : JANGAN MENGHAKIMI MENURUT UKURANMU

Devotion 171 - Dr. Heintje Kobstan
JANGAN MENGHAKIMI MENURUT UKURANMU
Bacaan: Yohanes 8

Subjektivisme tetap masih terjadi didalam penegakkan hukum. Penerapan like and dislike tetap diberlakukan sepanjang adanya suatu kepentingan yang dipertahankan.

Hal ini yang terjadi di Israel dalam pasal ini. Yesus dipaksa untuk menyatakan dan memutuskan hukuman bagi perempuan yang berbuat zinah. Ahli Taurat dan Orang Farisi membawa seorang wanita yang kedapatan berbuat zinah. Mereka memakai hukum Musa untuk menjerat Yesus. Ketika Yesus berkata jangan dirajam, maka ada alasan bagi mereka menuduh Yesus menolak hukum Musa. Tapi ketika Yesus berkata ya untuk hukuman rajam maka Yesus akan dibawa ke pemerintahan Romawi karena orang Yahudi tidak boleh menghukum mati manusia.
Apa yang Yesus lakukan? Yesus hanya berkata, barangsiapa yang tidak berdosa (tidak ada dosa atau tidak melakukan dosa yang sama, dosa seksual) maka ia yang pertama melemparkan batu itu. Lalu Ia menulis ditanah - memberikan kesempatan kepada hati nurani mereka. Kemudian mereka pun bubar satu persatu, kecuali wanita itu.
Penghakiman manusia tidak sempurna, menurut ukuran manusia. Ukuran manusia relatif. Hanya penghukuman Allah yang adil. Apakah tidak perlu diterapkan hukum dan penghukuman? Perlu, namun disini berbicara bahwa setiap manusia itu berdosa tak terkecuali orang Yahudi bangsa pilihan Tuhan. Kedua, Yesus tidak berdosa dan memberikan kesempatan bagi wanita itu untuk bertobat.

Dalam hidup ini, janganlah kita menghakimi seseorang menurut ukuran kita, terlebih lagi didalam dunia rohani. Berikan kesempatan seseorang untuk berubah menjadi lebih baik dalam terang dan kasih Tuhan. Manusia tak ada yang sempurna, hanya Tuhanlah yang sempurna.

#passionateheintje.blogspot.com
Yohanes 8:11 "... Lalu kata Yesus: "Aku pun tidak menghukum engkau. Pergilah, dan jangan berbuat dosa lagi mulai dari sekarang."

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Devotion 1002 : AKAL BUDI DAN PENGERTIAN

Devotion 482 : BERJALAN DALAM KEHENDAKNYA

PENJILAT