Devotion 169 : ROTI HIDUP

Devotion 169 - Dr. Heintje Kobstan
ROTI HIDUP
Bacaan: Yohanes 6

Pernahkah kita makan sesuatu di sebuah rumah makan dan menikmati menu yang disajikan dan akhirnya kita pun menjadi pelanggan tetap disana?

Orang banyak terus mencari Yesus bahkan kemanapun Yesus pergi mereka ada disana. Mengapa? Yesus berkata, bukan karena tanda-tanda heran yang telah Ia perbuat namun karena mereka telah makan roti dan telah menjadi kenyang. Apakah Yesus memberikan roti yang sebenarnya? Roti apakah itu? Dimana Yesus membeli roti yang begitu enak? Ternyata roti itu bukan sembarang roti.
Roti itu adalah diriNya sendiri.
Itulah roti yang turun dari sorga. Roti yang memberikan kehidupan bagi dunia. Setiap orang yang telah makan roti itu, tidak akan lapar lagi. Firman yang telah diajarkan oleh Yesus adalah roti yang memberikan kekenyangan bagi jiwa mereka yang lapar. Mereka tidak menyadari bahwa yang mereka butuh adalah Firman yang hidup bukan hanya mujizat yang telah mereka lihat dan alami.  Firman yang hidup itu yang menarik mereka untuk terus mencari Yesus.
Seringkali kita hanya terpesona oleh mujizat, nubuatan dan hamba Tuhan namun lupa bahwa semua itu tidak dapat memuaskan kelaparan jiwa kita. Orang berduyun-duyun mencari mujizat atau nubuatan dan terlena dengan semua itu, seperti candu. Apakah salah? Tidak! karena mujizat bisa membawa orang kepada Kristus. Namun kita butuh pertumbuhan rohani. Mujizat ibaratnya mainan, jika kita hanya mengejar mujizat maka ibaratnya kita masih kanak-kanak rohani. Kita butuh lebih dari sekedar mainan yaitu makanan yang membuat rohani kita kuat dan bertumbuh dewasa, itulah Firman yang hidup!

Memiliki Yesus memiliki sumber kehidupan itulah mujizat. Semua yang kita butuh ada di dalam Yesus. Memiliki Yesus memiliki Firman yang hidup itulah roti kehidupan yang membawa hidup kekal. Firman yang hidup membuat iman kita bertumbuh kuat dan sehat. Bersekutulah dengan Firman Tuhan setiap hari!

#passionateheintje.blogspot.com
Yohanes 6:48 "Akulah roti hidup."

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Devotion 1002 : AKAL BUDI DAN PENGERTIAN

Devotion 482 : BERJALAN DALAM KEHENDAKNYA

PENJILAT