Devotion 167 : PERKATAKAN FIRMAN + PERCAYA = MUJIZAT
Devotion 167 - Dr. Heintje Kobstan
PERKATAKAN FIRMAN + PERCAYA = MUJIZAT
Bacaan: Yohanes 4
Untuk menentukan suatu makanan lezat atau tidak, bukan hanya dinilai dari yang terlihat tapi harus dirasa. Itulah manusia, perlu pembuktian terlebih dahulu. Namun bagaimana jika seorang koki hebat kemudian membuat suatu masakan, apakah kita akan percaya bahwa makanan tersebut enak walau belum dirasa?
Seorang pegawai istana datang menghampiri Yesus dan memohon agar Ia menyembuhkan anaknya yang hampir mati. Darimana pegawai ini tahu bahwa Yesus sanggup menyembuhkan orang sakit? Bisa jadi pegawai itu hadir atau mendengar mujizat di pesta kawin di Kana. Karena Yohanes mencatat belum ada mujizat lain yang dibuat Yesus kecuali di Kana. Berita tentang apa yang Yesus kerjakan di pesta kawin itu cepat tersebar di Galilea. Hal inilah yang dipercayai oleh pegawai istana. Ia percaya bahwa Yesus tidak hanya melakukan mujizat air menjadi anggur tetapi juga sanggup menyembuhkan anaknya.
Perwira ini mengira Yesus akan datang ke rumahnya lalu membuat ritual penyembuhan. Tidak! Melainkan pada saat itu Ia berkata, "Jika kamu tidak melihat tanda dan mujizat, kamu tidak percaya." Kemudian dilanjutkan, "Pergilah anakmu hidup." Orang di Galilea bahkan pegawai istana karena telah melihat maka mereka percaya. Karena itu, pegawai istana pun akhirnya percaya pada apa yang dikatakan Yesus. Ketika ia percaya maka disaat yang sama anaknya sembuh, walau anak itu tidak ada disitu. Perkataan Yesus sanggup menyembuhkan. Dialah Sang Firman itu, menciptakan yang tiada menjadi ada.
Firman itu ada didalam diri tiap orang percaya. So, kita pun punya kuasa untuk menciptakan bahkan menyembuhkan lewat perkataan iman. Jika saat ini kita sedang dalam keadaan terjepit atau seperti pegawai istana, perkatakanlah firman + percaya = mujizat terjadi. Perkataan kita mengandung kuasa!
#passionateheintje.blogspot.
Yohanes 4:53 "Maka teringatlah ayah itu, bahwa pada saat itulah Yesus berkata kepadanya: "Anakmu hidup." Lalu ia pun percaya, ia dan seluruh keluarganya."
Komentar
Posting Komentar