Devotion 752 : SIKAP HATI

Devotion 752 - DR. Heintje Kobstan
SIKAP HATI
Bacaan: 2 Tawarikh 30

Hizkia melakukan pembaharuan yang dimulai dari rumah Tuhan. Ia menahirkan rumah Tuhan, membuang segala yang najis dan mengembalikan kembali peralatan dan perlengkapan rumah Tuhan seperti semula dan kemudian memulai ibadah dengan membakar korban persembahan kepada Tuhan. Maka Hizkia dan seluruh rakyat bersukacita akan apa yang telah ditetapkan Allah bagi bangsa itu, yaitu kemenangan rohani yang mereka alami, karena hal itu terjadi dengan tak disangka-sangka dan merupakan anugerah Tuhan bagi Yehuda.

Hizkia melakukan pembaruan rumah Tuhan dalam artian secara koorporat atau persekutuan tetapi rumah Tuhan bisa berarti khusus yaitu diri kita sendiri. Hendaklah kita selalu menjaga agar bait Tuhan yaitu hidup kita tahir dan menjadi tempat kudus Tuhan. Hizkia bukan hanya mengadakan pembaharuan dirumah Tuhan tetapi ia mengajak seluruh rakyat untuk datang berhimpun dan merayakan Paskah karena mereka belum merayakannya secara umum seperti yang ada tertulis. Tujuan Hizkia mengadakan Paskah merupakan momen untuk mengadakan pendamaian antara umat dan Tuhan. Apalagi Paskah biasanya dirangkaikan dengan hari perayaan Roti tidak Beragi selama 7 hari yang merupakan momen untuk mengingat kembali pada karya Tuhan yang telah melepaskan Israel dari perbudakan di Mesir.  Ketika perayaan dilakukan ada sebagian rakyat yang belum menahirkan diri tetapi Hizkia berdoa memohon pengampunan atas mereka dan Tuhan mengampuni. Bagi Tuhan, sikap hati lebih penting ketimbang kekudusan yang diperoleh berdasarkan upacara ritual. Kristen agamawi selalu menekankan pentingnya ritual, tetapi hal ini bukanlah suatu kesalahan. Ritual penting tetapi lebih daripada itu sikap hati dalam melakukan ritual itu yang menentukan perkenanan Tuhan. Karena itu sebagai umat Tuhan milikilah sikap hati yang benar dihadapan Tuhan.

Beribadah tanpa sikap hati yang benar dihadapan Tuhan tidak akan dikenan Tuhan.

#passionateheintje.blogspot.com
2 Tawarikh 30:19 "yang sungguh-sungguh berhasrat mencari Allah, yakni TUHAN, Allah nenek moyangnya, walaupun ketahiran mereka tidak sesuai dengan tempat kudus."

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Devotion 1002 : AKAL BUDI DAN PENGERTIAN

Devotion 482 : BERJALAN DALAM KEHENDAKNYA

PENJILAT