Devotion 757 : MILIKILAH TELINGA YANG PEKA BAGAIKAN TELINGA SEORANG MURID
Devotion 757 - DR. Heintje Kobstan
MILIKILAH TELINGA YANG PEKA BAGAIKAN TELINGA SEORANG MURID
Bacaan: 2 Tawarikh 35
Yosia merayakan paskah bagi Tuhan di Yerusalem. Domba paskah disembelih pada tanggal 14 bulan pertama. Yosia juga menetapkan tugas para imam dan mendorong mereka untuk menunaikan tugas jabatannya di rumah Tuhan. Yosia ingin agar para imam berfokus pada apa yang telah ditetapkan oleh Musa. Ia juga mendorong orang Lewi yang adalah pengajar bagi seluruh Israel dan orang-orang kudus Tuhan, agar tidak usah lagi mengusung tabut Tuhan tetapi taruh di tempat yang telah disediakan di bait Salomo. Dengan maksud agar orang Lewi ini lebih berfokus untuk melayani Tuhan seperti yang ditetapkan Daud dan Salomo.
Perayaan paskah itu berlangsung luar biasa dan Alkitab mencatat bahwa paskah tersebut tidak pernah dirayakan sejak Samuel. Ia menyumbangkan 30.000 ekor kambing dan domba kepada orang awam untuk dikorbankan dan juga 3.000 ekor lembu yang semuanya adalah milik raja. Paskah ini dituliskan kembali oleh penulis kitab Tawarikh dimaksudkan agar paskah ini patut menjadi teladan bagi orang-orang Yehuda yang baru kembali dari pembuangan. Yosia juga ingin agar seluruh rakyat Yehuda dan para imam dan Lewi sungguh-sungguh hidup berfokus pada Taurat. Karena apa yang dilakukan Yosia dan yang disuruhkannya kepada para imam mengenai perihal paskah agar Taurat Tuhan sungguh-sungguh ditaati di dalam pelaksanaan perayaan Paskah. Akan tetapi Yosia didalam keberhasilannya tidak lagi peka mendengar suara Tuhan. Ia menghadang Nekho raja Mesir yang akan pergi berperang, padahal Nekho sudah memerintahkan agar Yosia kembali pulang dan tidak perlu berperang dengan Mesir. Kata-kata Nekho adalah pesan Allah kepada Yosia. Tetapi Yosia bersikeras untuk berperang dan tidak mengindahkan kata-kata Nekho, maka dalam penyamarannya ia terkena panah dan akhirnya ia meninggal di Yerusalem. Sangat disayangkan bahwa akhir hidup Yosia mati sia-sia karena mau membela Babel yang dianggapnya dapat membantunya menghadapi Tirus. Kita pun tidak menginginkan untuk mengakhiri hidup ini seperti Yosia, karena itu, belajarlah peka pada apa yang Tuhan ingin kita lakukan dalam hidup kita. Milikilah telinga seorang murid yang senantiasa mau diajar oleh Tuhan.
Milikilah telinga seorang murid yang terlatih dan tajam untuk mendengar suara Tuhan yang senantiasa mengajarkan kita akan kehendakNya.
#passionateheintje.blogspot.com
2 Tawarikh 35:22 "Tetapi Yosia tidak berpaling dari padanya, melainkan menyamar untuk berperang melawan dia. Ia tidak mengindahkan kata-kata Nekho, yang merupakan pesan Allah, lalu berperang di lembah Megido."
Komentar
Posting Komentar