Devotion 503 : SINGKIRKAN SEGALA KECEMARAN
Devotion 503 - Dr. Heintje Kobstan
SINGKIRKAN SEGALA KECEMARAN
Bacaan: Bilangan 31
Standar kekudusan Tuhan tetap tidak berubah, manusialah yang berusaha menurunkan standar tersebut.
Masa hidup Musa telah diberitahukan Tuhan sendiri padanya, yaitu setelah menyelesaikan tugas untuk melakukan pembalasan kepada Midian. Di masa tuanya, Musa harus memimpin Israel dan juga diperhadapkan dengan kematian. Tetapi Musa tetap menunjukkan sikap seorang pemimpin yang luar biasa, yang taat dan bergantung penuh pada Tuhan. Seorang pemimpin akan diuji integritasnya dalam berbagai tahapan kehidupan.
Dalam kisah sebelumnya, banyak orang Israel terjebak pada penyembahan berhala Baal Peor karena bujuk rayu dari perempuan-perempuan Midian (Moab). Hal ini mengakibatkan Tuhan murka dan memusnahkan 24.000 orang Israel. Sehingga untuk menegakkan kekudusanNya diantara para bangsa maka Musa dan Israel mengerahkan pasukan perang dari setiap suku yang jumlahnya 12.000. Hasilnya adalah 5 raja Midian dan seluruh pria bahkan termasuk Bileam dibunuh. Yang tersisa hanyalah para wanita dan anak-anak sehingga membuat Musa gusar. Ia kemudian menyuruh membunuh semua wanita yang telah bersetubuh dan semua anak laki-laki agar mereka tidak membalas dendam nantinya dan membuat budaya Midian bangkit kembali. Segala bentuk kecemaran harus disingkirkan termasuk semua yang berhubungan dengan penyembahan berhala. Hal ini dilakukan untuk membuat umatNya tetap hidup kudus dan tidak lagi terkontaminasi oleh penyembahan berhala. Karena itu, umat Tuhan harus menjaga kekudusan dan kemurnian hidup supaya berkenan kepadaNya. Dan singkirkan segala bentuk kecemaran yang bisa membuat hidup ini tidak kudus dihadapan Tuhan.
Tuhan sangat tegas mengenai kekudusan umatNya, Ia ingin umatNya hidup kudus dan berkenan padaNya di tengah dunia yang sudah tercemar dosa.
#passionateheintje.blogspot.com
Bilangan 31:2 "Lakukanlah pembalasan orang Israel kepada orang Midian; kemudian engkau akan dikumpulkan kepada kaum leluhurmu."
Komentar
Posting Komentar