Devotion 497 : KEKUDUSAN TUHAN HARUS DITEGAKKAN
Devotion 497 - Dr. Heintje Kobstan
KEKUDUSAN TUHAN HARUS DITEGAKKAN
Bacaan: Bilangan 25
Dia adalah Allah yang cemburu karena itu jangan pernah menduakan Tuhan.
Kegagalan Bileam untuk mengutuki Israel tidak membuat dia berhenti. Walaupun hatinya pernah diterangi firman Tuhan namun ia tidak bertobat sebagai tukang tenun, sehingga hatinya cenderung untuk tetap berbuat jahat kepada Israel. Bileam memakai strategi melalui daya tarik gadis-gadis Moab, sehingga banyak pria Israel yang kemudian terpikat dan melakukan perzinahan serta ikut dalam ritual penyembahan kepada berhala mereka.
Di dalam agama Baal, perayaan musim semi dirayakan dengan persenggamaan Baal dengan dewi kesuburan. Penemuan arkeologis menunjukkan adanya perzinahan sebagai bagian dari penyembahan agama Baal. Kebiasaan ini telah mempengaruhi sebagian orang Israel bahkan dengan bangga mereka memamerkan pasangannya kepada orang Israel lainnya. Sehingga hal ini mendatangkan murka Tuhan dan memerintahkan hakim-hakim Israel untuk memusnahkan mereka yang berpasangan dengan Baal-Peor. Puncak kejahatan Israel adalah ketika Zimri bin Zalu seorang kepala puak Simeon membawa Kozbi binti Zur, seorang wanita anak kepala puak di Midian ke Kemah Pertemuan dan kemungkinan mereka telah memimpin upacara penyembahan kafir yang melibatkan ritual seksual. Maka Pinehas yang melihat hal itu langsung menombak mereka dan tulah atas Israel pun berhenti setelah 24.000 orang mati. Ini adalah pelajaran agar kita tidak terseret dan terpikat akan dosa perzinahan jasmani dan rohani. Jangan pernah kompromi dengan dosa apalagi menduakan Tuhan, karena itu segeralah bertobat dan berhentilah berbuat dosa agar supaya murka Allah tidak menimpa kita.
Kekudusan Tuhan harus ditegakkan di tengah umatNya sehingga umat yang hidup memelihara kekudusan dan beribadah hanya pada Tuhan akan hidup dalam anugerahNya.
#passionateheintje.blogspot.com
Bilangan 25:3 "Ketika Israel berpasangan dengan Baal-Peor, bangkitlah murka TUHAN terhadap Israel"
Komentar
Posting Komentar