Devotion 494 : TUHAN PEMBELA UMATNYA
Devotion 494 - Dr. Heintje Kobstan
TUHAN PEMBELA UMATNYA
Bacaan: Bilangan 22
Perjumpaan dengan Tuhan dapat mengubah kehidupan seseorang.
Kekuatan perang Israel terus bertumbuh bertambah kuat. Balak bin Zipor melihat segala yang dilakukan Israel kepada orang Amori. Maka sangat gentarlah orang Moab terhadap bangsa itu, karena jumlahnya banyak. Sehingga Balak memutuskan untuk berperang memakai cara supranatural yaitu lewat Bileam bin Beor yang dinamakan juru tenung (haqqõsèm). Mereka percaya bahwa apa yang dikatakan Bileam itu pasti terjadi, jika ia memberkati maka akan terberkati dan jika ia mengutuk maka akan terkutuk.
Untuk masuk ke tanah yang dijanjikan Tuhan, Israel harus menghadapi bangsa Moab, tetapi perintah Tuhan agar Israel tidak menyerang Moab. Namun Moab berambisi untuk menyerang dan menghancurkan Israel secara diam-diam. Balak mengirim utusan kepada Bileam untuk datang mengutuki Israel. Awalnya Bileam tidak mau mengutuki Israel tetapi kemudian karena diimingi uang yang banyak maka akhirnya ia pun mau. Tetapi Allah mendatangi Bileam pada waktu malam, dengan pesan agar ia hanya melakukan apa yang Allah firmankan saja. Ketika dalam perjalanan, keledai tunggangan Bileam berulah karena dihadang oleh Malaikat TUHAN. Pada saat itu, Tuhan memperingatkan Bileam bahwa bisa saja hari itu ia mati ditanganNya, karena itu ia harus memperkatakan apa yang Tuhan kehendaki. Sehingga pada waktu ia bertemu Balak, harta kekayaan yang ditawarkan sudah tidak berarti lagi karena ia hanya mau mengikuti apa yang Tuhan kehendaki.
Tidak seharusnya umat Tuhan yang membela Tuhannya karena itu akan mempermalukan diriNya tetapi Tuhanlah yang berkewajiban membela umatNya, karena dengan demikian Ia menyatakan siapa diriNya.
#passionateheintje.blogspot.com
Bilangan 22:38 "Tetapi berkatalah Bileam kepada Balak: "Ini aku sudah datang kepadamu sekarang; tetapi akan mungkinkah aku dapat mengatakan apa-apa? Perkataan yang akan ditaruh Allah ke dalam mulutku, itulah yang akan kukatakan."
Komentar
Posting Komentar