Devotion 456 : MURNI DAN TAHIR

Devotion 456 - Dr. Heintje Kobstan
MURNI DAN TAHIR
Bacaan: Imamat 11

Menjadi kudus dan tidak terkontaminasi dengan gaya kehidupan duniawi.

Kehidupan ini selalu berbicara tentang dua hal yang saling bertolak belakang. Ada kebaikan dan kejahatan, kekuatan dan kelemahan, bahkan ada binatang yang tidak haram dan yang haram. Tuhan memberi perintah tentang binatang yang bisa dimakan dan menjadi korban persembahan dan yang tidak bisa. Seringkali manusia menekankan binatang yang haram tidak bisa dikonsumsi manusia akan mengakibatkan gangguan kesehatan. Tetapi bukan itu yang dinyatakan oleh Tuhan tentang binatang haram dan tak haram. Begitu juga peraturan tentang kenajisan dan yang berkaitan dengannya. Masalah haram dan halal ini berkaitan erat dengan menjaga diri murni dan tahir di hadapan Tuhan.

Ada kemungkinan pada waktu itu, binatang-binatang yang dinyatakan haram oleh Tuhan dipergunakan oleh bangsa-bangsa kafir untuk menjadi korban persembahan. Manusia bisa berasumsi tetapi jika Tuhan tidak menyatakannya maka asumsi manusia hanyalah sekedar asumsi. Yang jelas, ini adalah perintah Allah bagi umat Israel. Mungkin orang Israel mengerti larangan itu dalam konteks sosial masyarakat masa itu. Tetapi buat kita ialah percaya bahwa Allah punya alasan yang tepat untuk larangan tersebut, dan selalu ada dalam kemahatahuan dan kemahabijakan-Nya. Manusia mempunyai kebiasaan seperti kebiasaan makan, tidur, kerja, hobi dan ada kecenderungan kebiasaan itu dipisahkan dengan kerohanian kita. Padahal sejatinya kita tetap memelihara kekudusan Tuhan dalam kebiasaan kita sehari-hari.

Marilah kita menjaga setiap kebiasaan kita tidak melanggar kekudusan Tuhan. Baiklah setiap kebiasaan itu tidak membatasi hubungan kita dengan Tuhan tetapi lewatnya kemuliaan Tuhan dinyatakan.

#passionateheintje.blogspot.com
Imamat 11:45 "Sebab Akulah TUHAN yang telah menuntun kamu keluar dari tanah Mesir, supaya menjadi Allahmu; jadilah kudus, sebab Aku ini kudus."

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Devotion 1002 : AKAL BUDI DAN PENGERTIAN

Devotion 482 : BERJALAN DALAM KEHENDAKNYA

PENJILAT