Devotion 448 : HIDUP BERSEKUTU DENGAN TUHAN

Devotion 448 - Dr. Heintje Kobstan
HIDUP BERSEKUTU DENGAN TUHAN
Bacaan: Imamat 3

Kita diperdamaikan dengan diriNya melalui karya Kristus di kayu salib.

Selain korban sajian, umat Israel juga diperintahkan untuk membawa korban keselamatan. Korban keselamatan juga merupakan korban ucapan syukur yang biasa dipersembahkan bersamaan dengan korban sajian tetapi dari lembu atau kambing. Korban keselamatan (Ibr. zebah shelãmîm) diterjemahkan menjadi "korban kesatuan atau kelengkapan." Kelengkapan berarti hubungan yang erat atau persekutuan erat antara Allah dengan manusia. Korban keselamatan (NIV - korban persekutuan) dipersembahkan kepada Allah supaya dapat bersekutu dengan Dia, mengungkapkan rasa syukur (Im 7:12-16; 22:29) atau bernazar (Im 7:16).

Setiap orang yang mempersembahkan korban keselamatan haruslah dipersembahkan binatang yang tanpa cacat. Haruslah orang tersebut meletakkan tangannya dikepala binatang didepan imam, lalu binatang tersebut disembelih dan darahnya dicurahkan disekeliling mezbah. Korban keselamatan tidak dibakar habis seperti korban bakaran. Maksudnya adalah agar setiap pihak, Allah, imam, dan orang yang mempersembahkan korban dapat menikmati bagian dari korban tersebut. Hal ini menggambarkan sebuah persekutuan bersama yang mesra antara Allah dan manusia. Dengan penumpahan darah terjadi penebusan dan melalui penebusan terjadi rekonsiliasi antara umat dengan Tuhan. Hal ini bisa terjadi karena Tuhan mengasihi kita umatNya.

Korban Kristus di kayu salib telah memulihkan hubungan antara Allah dengan manusia, sehingga terjadi persekutuan yang indah antara Tuhan dan umatNya.

#passionateheintje.blogspot.com
Imamat 3:2 "Lalu ia harus meletakkan tangannya di atas kepala persembahannya itu, dan menyembelihnya di depan pintu Kemah Pertemuan, lalu anak-anak Harun, imam-imam itu haruslah menyiramkan darahnya pada mezbah sekelilingnya."

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Devotion 433 : DIPILIH DAN DIPERLENGKAPI

Devotion 1002 : AKAL BUDI DAN PENGERTIAN

Devotion 876 : TUHAN YANG MELUPUTKAN DARI MALAPETAKA