Devotion 304 : JANGAN MENGAMBIL KEHORMATAN UNTUK DIRI SENDIRI

Devotion 304 - Dr. Heintje Kobstan
JANGAN MENGAMBIL KEHORMATAN UNTUK DIRI SENDIRI
Bacaan: Ibrani 5

Hidup dan semua yang kita miliki adalah anugerah Tuhan.

Dalam PL, jika ada yang berdosa maka ia harus menghadap imam besar dengan membawa korban penghapus dosa. Kemudian imam besar mengorbankan hewan korban itu. Tetapi imam besar tidak dapat menghapus dosa orang tersebut, karena ia hanya sebagai pengantara saja. Imam besar juga masih manusia yang punya kelemahan dan kekurangan, tidak kebal terhadap dosa. Sehingga ia juga harus mempersembahkan korban penghapus dosa.

Kitab Ibrani menegaskan bahwa imam besar tidak dapat mengambil kehormatan untuk dirinya sendiri. Ia tidak bisa membanggakan dirinya sebagai imam besar yang berkuasa sebagai pengantara umat dengan Tuhan. Jabatan itu adalah anugerah dan bisa diambil kapan saja oleh Tuhan, tidak bisa dijabat untuk selamanya. Hanya Yesus saja yang telah menjadi Imam Besar sekali dan untuk selamanya. Ia juga yang telah mempersembahkan diriNya sebagai korban penghapus dosa umat manusia sekali untuk selamanya. Walaupun Yesus telah menjadi Imam Besar, Ia tidak meninggikan diriNya. SebalikNya, Allah yang memuliakan diriNya dengan berkata, "Anak-Ku Engkau! Engkau telah Kuperanakkan pada hari ini", sebagaimana firman-Nya dalam suatu nas lain: "Engkau adalah Imam untuk selama-lamanya, menurut peraturan Melkisedek." Dan sekalipun Ia adalah Anak, Ia telah belajar menjadi taat dari apa yang telah diderita-Nya, dan sesudah Ia mencapai kesempurnaan-Nya, Ia menjadi pokok keselamatan yang abadi bagi semua orang yang taat kepada-Nya, dan Ia dipanggil menjadi Imam Besar oleh Allah, menurut peraturan Melkisedek.

Apapun yang Tuhan anugerahkan kepada kita, jangan sampai membuat kita sombong. Dan janganlah menuntut penghormatan dari siapapun atasnya. Tuhan yang memberi, Tuhan juga yang mengambil... terpujilah nama Tuhan.

#passionateheintje.blogspot.com
Ibrani 5:4 "Dan tidak seorang pun yang mengambil kehormatan itu bagi dirinya sendiri, tetapi dipanggil untuk itu oleh Allah, seperti yang telah terjadi dengan Harun."

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Devotion 1002 : AKAL BUDI DAN PENGERTIAN

Devotion 482 : BERJALAN DALAM KEHENDAKNYA

PENJILAT