Devotion 262 : DAGING ATAU ROH
Devotion 262 - Dr. Heintje Kobstan
DAGING ATAU ROH
Bacaan: Galatia 5
Setiap manusia tidak luput dari perselisihan dan pertikaian. Namun janganlah itu dipakai untuk saling menghancurkan namun untuk saling membangun.
Dalam Kristus, kita adalah orang-orang yang merdeka. Kita telah ditebus dari kutuk Hukum Taurat dan dosa. Sebagai orang yang merdeka, jangan lagi berbalik dan berada lagi dalam kuasa hukum Taurat dan dosa yang senantiasa mau memperhambakan kita lagi. Dalam kemerdekaan kita, ada Roh Kudus yang menuntun supaya kita berjalan dalam kehendakNya. Dalam Kristus, kita bebas mengekspresikan kebebasan kita baik dalam mengasihi Tuhan, melakukan kehendakNya, mengembangkan segala potensi hidup kita. Kita bebas mempunyai ide, gagasan, kreatifitas, berkarya baik untuk hidup kita maupun mengembangkan Kerajaan Allah di muka bumi.
Kenyataannya, kita sebagai orang percaya tidaklah hidup sendiri. Tubuh Kristus terdiri dari orang-orang percaya yang berfungsi sesuai panggilan Tuhan. Karena itu, seringkali kita tak terlepas dari perselisihan, pertikaian, pertentangan, karena kebebasan mengekspresikan kasih kita kepada Tuhan. Selalu dalam perselisihan pasti akan ada korban, bisa jadi kebencian, kepahitan, perpecahan dan kehancuran bahkan mematikan iman percaya kepada Yesus. Ini adalah keinginan daging yang menghancurkan kita. Seharusnya, perselisihan dapat menjadi pemicu untuk mencari solusi untuk membangun. Karena lewat perselisihan, orang dapat mengungkapkan segala perasaannya dan jika dalam konteks kasih maka bisa terjadi saling pengertian dan penerimaan satu dengan yang lainnya.
Jika ada perselisihan, saling mengigit atau saling menelan namun jangan sampai saling membunuh. Karena itu jangan menuruti hawa nafsu kedagingan yang bisa membunuh tapi keinginan Roh yang mempersatukan serta menghidupkan.
#passionateheintje.blogspot.com
Galatia 5:24 "Barangsiapa menjadi milik Kristus Yesus, ia telah menyalibkan daging dengan segala hawa nafsu dan keinginannya."
Komentar
Posting Komentar