Devotion 137 : CIUMAN KEMATIAN

Devotion 137 - Dr. Heintje Kobstan
CIUMAN KEMATIAN
Bacaan: Markus 14

Yesus harus segera menggenapi nubuatan tentang diriNya. Yaitu, Dia harus mati di kayu salib demi menebus dosa manusia. KematianNya harus dan tidak bisa ditawar lagi. Sekalipun dalam doaNya di Taman Getsemani, memohon supaya terhindar tapi lebih dari itu biarlah kehendak Bapa yang terjadi.

Yesus melihat penderitaan yang akan Dia alami begitu luar biasa. Para murid tidak mengetahui beratnya beban yang Ia pikul. Ketika mereka menyertaiNya di Taman Getsemani untuk berjaga-jaga tetapi malah mereka yang tertidur. Ada juga murid yang telah menjualNya kepada para imam cs. Dengan memberikan ciuman kepada Yesus, ia menyerahkan Yesus kepada para imam cs.
Sekalipun Yesus adalah Guru, Tabib, Mesias bahkan Tuhan tetap murid-muridNya adalah manusia yang cenderung merasa takut, tidak percaya, bertindak sembrono, saling berlomba untuk memperoleh kedudukan, menyangkal Dia, bahkan sampai menjual Yesus. Dibalik kepemimpinan yang kuat tetap akan ada murid atau pengikut yang berkhianat.
Bagi Yesus itu mungkin cara untuk menggenapi nubuatan PL. Yesaya 53:7 "Dia dianiaya, tetapi dia membiarkan diri ditindas dan tidak membuka mulutnya seperti anak domba yang dibawa ke pembantaian; seperti induk domba yang kelu di depan orang-orang yang menggunting bulunya, ia tidak membuka mulutnya."

Ciuman kematian itu akan terus menghantui para pemimpin baik sekuler maupun rohani. Seandainya kita sedang mengalami proses ciuman kematian dalam perjalanan kepemimpinan kita, ingat Yesus sudah pernah mengalaminya. Yesus tidak bereaksi negatif namun positif, mengampuni. Ampunilah mereka yang bersalah, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat.
Dan jika kita yang melakukan ciuman kematian tersebut, segeralah bertobat dan minta ampun, jangan hidupmu seperti Yudas yang mati sia-sia karena ketamakannya.

#passionateheintje.blogspot.com
Markus 14:44 ...."Orang yang akan kucium, itulah Dia, tangkaplah Dia dan bawalah Dia dengan selamat."

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Devotion 1002 : AKAL BUDI DAN PENGERTIAN

Devotion 482 : BERJALAN DALAM KEHENDAKNYA

PENJILAT