Devotion 806 : MASIH ADA ANUGERAH ALLAH
Devotion 806 - Dr. Heintje Kobstan
MASIH ADA ANUGERAH ALLAH
Bacaan: Ayub 15
Elifas kembali memperingatkan Ayub, bahwa Ayub pengetahuan kosong saja. Kata-kata Ayub tentang hikmat malah tidak ada faedahnya. Bagi Elifas, justru kesalahan Ayub terlihat dari perkataannya. Luapan-luapan emosional Ayub yang tidak senonoh itu lebih buruk daripada ungkapan emosional yang tidak terkendali sebab mengurangi nilai takut akan Allah dan karenanya merusak agama. Elifas tetap berkeyakinan bahwa Ayub telah berdosa dan Tuhan sedang menghakiminya. Elifas malah menegur Ayub dengan keras. Sayangnya, teguran yang keras ini tidak mengenai sasaran dan malah makin memperdalam luka pada hati Ayub.
Ayub adalah manusia yang tidak sempurna tetapi mendapat pengakuan dari Allah sebagai orang saleh, jujur, takut akan Allah dan menjauhi kejahatan. Sewaktu ia berseru kepada Tuhan bahwa ia tidak bersalah bukan berarti ia sedang menyatakan bahwa dirinya suci, bersih tanpa dosa. Tetapi Ayub hanya ingin menyatakan bahwa penderitaan yang ia alami itu tidak sebanding dengan dosanya jika itu ada. Christopher Ash menyoroti bahwa dalam kata-kata Elifas, kita bisa menemukan alasan kenapa dunia membenci Injil dan ide tentang anugerah begitu menjijikkan bagi dunia. Pikiran dan perkataan Elifas kepada Ayub mengandung prinsip karma. Pengertian karma secara umum adalah perbuatan. Prinsip dasar dari hukum karma adalah barang siapa yang menanam maka dia yang akan memetik hasilnya apakah hasil itu baik atau buruk. Jika melihat hal ini maka, Pertama, di hadapan karma mustahil ada anugerah. Kedua, karma membuat orang menjatuhkan vonis kepada mereka yang sesungguhnya tengah membutuhkan uluran tangan tanpa kemungkinan naik banding. Sehingga dapat disimpulkan bahwa kebahagiaan dan penderitaan tergantung pada diri kita sendiri. Dalam kekristenan kita mengenal tentang anugerah Allah bagi manusia. Karena itu dalam anugerah Allah ada kasih dan pengampunan. Sehingga kebahagiaan dan penderitaan hidup manusia bukan hanya ditentukan oleh manusia tetapi ada anugerah Allah yang bekerja didalamnya.
Hidup ini adalah anugerah Tuhan, baik dan buruk kehidupan bukan hanya ditentukan oleh manusia tetapi bagaimana kita meresponi anugerahNya yang bekerja dalam hidup ini.
#passionateheintje.blogspot.com
Ayub 15:12-13 "Mengapa engkau dihanyutkan oleh perasaan hatimu dan mengapa matamu menyala-nyala, sehingga engkau memalingkan hatimu menentang Allah, dan mulutmu mengeluarkan perkataan serupa itu?"
Komentar
Posting Komentar