Devotion 782 : JALANILAH PROSES KEHIDUPAN DENGAN SABAR

Devotion 782 - Dr. Heintje Kobstan
JALANILAH PROSES KEHIDUPAN DENGAN SABAR
Bacaan: Ester 1

Kisah Ester (485 - 465 SM) dimulai pada jaman Ahasyweros, penguasa dari India - ke Etiopia. Pada tahun ke-3 pemerintahannya, raja Ahasyweros mengadakan perjamuan bagi semua pembesar dan pegawainya, tentara Media dan Persia, kaum bangsawan dan pembesar daerah hadir di hadapan raja. Pada saat itulah Ahasyweros dengan pongahnya memperlihatkan semua kebesaran dan kekayaan yang ia miliki. Pesta itu diadakan selama 180 hari dan kemudian ditambah 7 hari lagi bagi seluruh rakyat yang berada di dalam benteng Susan.

Nebukadnesar membawa orang Yahudi ke pembuangan pada tahun 586 SM. Mungkin ada banyak yang mulai mempertanyakan pengharapan mereka akan kelepasan yang dijanjikan Tuhan. Dalam pembuangan, orang Yahudi harus hidup dibawah hukum dan kekuasaan Media-Persia. Bukan hukum Taurat tetapi hukum yang dibuat dengan sekehendak hati raja, bersifat mutlak. Jika melihat kenyataan seperti ini, akankah ada kelepasan bagi orang Yahudi? Tetapi justru Tuhan berkarya tidak dengan cara manusia. Melalui raja Ahasyweros, Tuhan menyatakan rencanaNya untuk melepaskan orang Yahudi. Dimulai dari peristiwa ketidaktaatan ratu Wasti kepada raja Ahasyweros yang menyatakan bahwa Tuhan tidak pernah tinggal diam untuk melepaskan orang Yahudi. Tuhan tetap melaksanakan rencanaNya melalui raja yang arogan dan penuh kesombongan ini. Dalam segala permasalahan hidup adakalanya kita tidak sabar melewati prosesnya dan seringkali mengeluh bahkan menyalahkan Tuhan. Padahal Tuhan sedang bekerja dengan caraNya bukan cara kita. Karena itu, sabarlah dalam segala proses kehidupan yang sedang kita alami dan percayalah bahwa Tuhan bekerja dengan caraNya yang ajaib.

Jalani proses kehidupan dengan sabar dan tetap percaya bahwa Tuhan sedang bekerja dengan caraNya yang ajaib untuk menolong umatNya.

#passionateheintje.blogspot.com
Ester 1:19 "Jikalau baik pada pemandangan raja, hendaklah dikeluarkan suatu titah kerajaan dari hadapan baginda dan dituliskan di dalam undang-undang Persia dan Media, sehingga tidak dapat dicabut kembali, bahwa Wasti dilarang menghadap raja Ahasyweros, dan bahwa raja akan mengaruniakan kedudukannya sebagai ratu kepada orang lain yang lebih baik dari padanya."

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Devotion 1002 : AKAL BUDI DAN PENGERTIAN

Devotion 482 : BERJALAN DALAM KEHENDAKNYA

PENJILAT