Devotion 801 : UJIAN KESETIAAN

Devotion 801 - Dr. Heintje Kobstan
UJIAN KESETIAAN
Bacaan: Ayub 10

Suatu hubungan akan teruji kesetiaannya lewat masalah dan penderitaan. Begitupun hubungan Ayub dengan Tuhan yang sedang berada dalam ujian. Ayub yang sedang mengalami penderitaan bisa saja menyalahkan Tuhan. Penderitaan itu telah memahitkan jiwa Ayub sehingga ia mempertanyakan penderitaan yang dialaminya kepada Tuhan. Ayub sadar bahwa Tuhan yang berdaulat atas semua itu, tetapi penderitaan yang ia alami begitu berat baginya. Bagaimanapun Ayub mengalami kesusahan untuk memahami beratnya penderitaan yang dialaminya.

Ayub tidak ingin memendam penderitaannya karena telah menjadi kepahitan sehingga ia harus mengeluarkannya lewat kata-kata. Dalam kepahitan jiwanya, Ayub mencurahkan keluhan, mencurahkan isi hatinya di hadapan-Nya. Ayub tidak menutupi kesulitan pergumulan imannya di hadapan Allah. Sebaliknya, dia menyatakan isi hatinya apa adanya. Mengapa Tuhan mau berperkara dengannya, bahkan mencari-cari kesalahannya? Bukankah dia adalah ciptaan, hasil karya Tuhan sendiri dan ingin dihancurkan olehNya kembali menjadi debu tanah? Sekalipun Ayub merasa benar dan tidak bersalah, itupun sia-sia saja. Jadi, apa untungnya Ayub harus lahir kedunia ini? Lebih baik ia mati saja. Namun ada 1 permohonan Ayub, apakah ia bisa menikmati kegembiraan sebelum pergi meninggalkan kefanaan hidup? Ayub bertanya kepada pemilik kehidupan bukan untuk menyalahkanNya. Mungkin bagi Ayub, orang yang mempunyai hubungan baik dengan Tuhan tidak akan pernah mengalami penderitaan. Tetapi kenyataannya, Ayub mengalaminya. Justru lewat penderitaan, kita sedang diuji dalam hal kesetiaan terhadap suatu hubungan. Walau banyak kata-kata pahit yang keluar dari jiwa Ayub, namun sekali lagi, Ayub tidak pernah menyalahkan Tuhan atas penderitaan yang ia alami.

Masalah dan penderitaan adalah salah satu ujian kesetiaan dalam hubungan antara manusia dan Penciptanya.

#passionateheintje.blogspot.com

Ayub 10:2 "Aku akan berkata kepada Allah: Jangan mempersalahkan aku; beritahukanlah aku, mengapa Engkau beperkara dengan aku."

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Devotion 1002 : AKAL BUDI DAN PENGERTIAN

Devotion 482 : BERJALAN DALAM KEHENDAKNYA

PENJILAT