Devotion 802 : BEREMPATI DAN BERBELAS KASIHAN
Devotion 802 - Dr. Heintje Kobstan
BEREMPATI DAN BERBELAS KASIHAN
Bacaan: Ayub 11
Setelah Elifas dan Bildad memberikan nasehat kepada Ayub, kini giliran Zofar. Tanpa tendeng aling-aling, Zofar langsung menyerang Ayub dengan mengatakan bahwa Ayub itu banyak bicara, pembual, merasa diri benar dan bodoh. Zofar menyatakan bahwa penderitaan Ayub disebabkan oleh karena kesalahan dan dosanya. Hal ini sama seperti yang dikemukakan oleh Elifas dan Bildad. Suatu tuduhan terburu-buru terhadap penyebab penderitaan Ayub dan ini yang sering dilakukan oleh manusia sampai hari ini.
Zofar menyatakan pernyataan teologis bahwa "Dapatkah engkau memahami hakekat Allah, menyelami batas-batas kekuasaan Yang Mahakuasa?" Tentulah hal ini tidak mudah dijawab karena bagaimana mungkin ciptaan dapat memahami Sang Pencipta? Dan jika kemudian kalimat yang sama ditanya balik kepada Zofar, "Dapatkah engkau memahami penderitaan yang dialami Ayub?" Bisa saja Zofar menjawab, Ya, tetapi apakah Zofar juga mengalaminya? Tentu tidak! Para sahabat Ayub hanya menilai dari luar tetapi tidak ikut merasakan penderitaan itu. Seandainya keadaan bisa dibalik, apakah para sahabat Ayub dapat bertahan dalam penderitaan seperti Ayub? Akankah mereka tidak menyalahkan dan mengutuk Tuhan? Mungkin yang tidak diketahui para sahabatnya adalah sudah berapa banyak kali Ayub memohon ampun kepada Tuhan tapi ia masih tetap berada dalam penderitaan. Apa yang tidak ada dalam kehidupan para sahabat Ayub? Empati dan belas kasihan. Mereka hanya melontarkan tuduhan dan penghakiman bukannya berempati dan berbelas kasihan. Kekristenan cenderung bersikap seperti itu, kehilangan empati dan belas kasihan ketika seseorang awam ataupun pemimpin jatuh dalam penderitaan dan dosa yang ada hanyalah tuduhan dan penghakiman. Karena itu, janganlah bersikap seperti Zofar ataupun sahabat Ayub lainnya, yang penuh dengan tuduhan dan penghakiman tetapi ikutlah berempati dan berbelas kasihan dalam penderitaan orang lain sebagai cerminan bahwa kita hidup didalam anugerah Tuhan.
Hiduplah dalam anugerah Tuhan agar kita dapat berempati dan berbelas kasihan pada mereka yang hidupnya sedang dalam keadaan terpuruk.
#passionateheintje.blogspot.com
Ayub 11:7 "Dapatkah engkau memahami hakekat Allah, menyelami batas-batas kekuasaan Yang Mahakuasa?"
Komentar
Posting Komentar