Devotion 803 : SIKAP AGAMAWI
Devotion 803 - Dr. Heintje Kobstan
SIKAP AGAMAWI
Bacaan: Ayub 12
Para sahabat Ayub berusaha untuk memahami Tuhan lewat hikmat dan pengertian manusia. Sehingga ketika mereka bersoal jawab dengan Ayub, mereka menempatkan diri sebagai pembela Tuhan. Mereka bahkan meyakini bahwa Ayub telah berbuat kesalahan yang besar sehingga Tuhan menghukumnya. Dan ketika Ayub membantah pendapat mereka, Ayub semakin ditekan dan dipaksa untuk bertobat. Para sahabat Ayub merasa mereka lebih tahu kebenaran, lebih rohani dan lebih benar dari Ayub, karena buktinya Ayublah yang mengalami penderitaan bukan mereka. Para sahabat Ayub sedang Allah dalam genggaman mereka.
Kenyataan seperti inilah yang sering dan sedang terjadi dalam dunia kekristenan. Beragama memang baik karena mengatur hubungan manusia dengan Tuhan tetapi kecondongannya adalah menjadi agamawi. Sikap agamawi inilah yang dimiliki oleh para sahabat Ayub. Mereka telah menjadi sombong rohani sehingga membutakan mata rohani mereka pada kebenaran yang sesungguhnya. Padahal semua yang mereka ketahui dan kemukakan kepada Ayub, juga telah diketahui oleh Ayub. Hikmat sejati membimbing pada pemahaman yang benar. Hikmat sejati tidak menjadikan orang sombong apalagi menghakimi bahwa orang yang menderita pasti berdosa sehingga patut mendapat hinaan. Sehingga Ayub mengemukakan bahwa mereka harus belajar dari binatang, karena binatang juga mempunyai hikmat dalam hal ini naluri bahwa Allah adalah pencipta mereka juga. Orang yang tua pun belum tentu berhikmat padahal telah mengalami asam garam kehidupan. Hikmat yang sejati hanya ada pada Tuhan. Sehingga untuk memahami perkara Ayub bukan dilihat dari sudut pandang agamawi tetapi hikmat Tuhan. Karena itu mintalah hikmat Tuhan yang akan membukakan mata rohani kita melihat maksud dan janji Tuhan lewat penderitaan orang lain.
Kesombongan karena beragama akan menutup mata kita terhadap perbuatan Tuhan yang sedang dikerjakanNya melalui penderitaan orang lain.
#passionateheintje.blogspot.com
Ayub 12:6 "Tetapi amanlah kemah para perusak, dan tenteramlah mereka yang membangkitkan murka Allah, mereka yang hendak membawa Allah dalam tangannya."
Komentar
Posting Komentar