Devotion 795 : MANUSIA KUAT YANG TERBATAS

Devotion 795 - Dr. Heintje Kobstan
MANUSIA KUAT YANG TERBATAS
Bacaan: Ayub 4

Keadaan kehidupan bisa berbalik dengan cepatnya. Seseorang yang ada di atas bisa saja turun ke bawah dengan cepat, atau yang di bawah bisa naik dengan cepat ke atas. Apakah kita bisa selamanya menjadi manusia kuat seperti lagunya Tulus? Mungkin tidak karena manusia bukanlah Superman ataupun Gatot Kaca. Manusia dijadikan dari debu tanah tetapi Roh Allah memberikan kehidupan. Roh Allah yang ada dalam diri manusia itulah yang memberikan kekuatan untuk dapat mengatasi masalah kehidupan. Tetapi bagaimana dengan Ayub? Apakah Ayub sebagai manusia yang terbatas masuk dalam kategori manusia kuat?

Elifas, salah seorang sahabat Ayub dengan lembut menegur Ayub. Apa yang dikatakan Ayub sebelumnya tentang hari kelahirannya dihadapan teman-temannya mendapatkan respon beragam dari mereka. Elifas menyatakan bagaimana mungkin seorang Ayub yang sudah mengajar, menguatkan tangan yang lemah, menasehati orang yang jatuh, mengokohkan lutut yang lemas, tetapi ketika Ayub sendiri yang tertimpa masalah bahkan tidak bisa menguatkan dan mengokohkan dirinya sendiri. Dimanakah diri Ayub yang sandarannya adalah takut Tuhan? Yang pengharapannya adalah kesalehannya pada Tuhan? Ternyata untuk tetap kuat dalam iman tidak semudah apa yang kita perkatakan bagi orang lain. Ada ujian yang akan membuktikan iman kita yaitu padang gurun. Ayub sedang berada di padang gurun kehidupan, keadaan yang terpuruk dimana ia harus mempraktekkan imannya seperti apa yang ia katakan bagi orang lain. Karena itu dalam hidup ini janganlah kita merasa mempunyai iman yang kuat dan merasa rohani kita lebih baik dari orang lain. Tetapi biarlah senantiasa kita berserah dan bergantung sepenuhnya pada kekuatan Tuhan bukan karena saleh daan kudusnya hidup kita.

Jangan merasa diri kita lebih kuat atau lebih hebat dari orang lain tetapi hendaklah kita selalu berserah dan bergantung pada Tuhan yang memberi kekuatan kepada kita.

#passionateheintje.blogspot.com
Ayub 4:5 "tetapi sekarang, dirimu yang tertimpa, dan engkau kesal, dirimu terkena, dan engkau terkejut."

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Devotion 1002 : AKAL BUDI DAN PENGERTIAN

Devotion 482 : BERJALAN DALAM KEHENDAKNYA

PENJILAT