Devotion 632 : ASUMSI BISA MERUGIKAN

Devotion 632 - Dr. Heintje Kobstan
ASUMSI BISA MERUGIKAN
Bacaan: 2 Samuel 10

Daud adalah seorang raja yang menghormati persahabatan malah ia pun ingin tetap melanjutkan persahabatan tersebut pada generasi berikutnya. Raja bani Amon telah menunjukkan sikap persahabatan yang tak dapat dilupakan oleh Daud. Ketika didengar Daud bahwa raja bani Amon telah mangkat maka ia mengirim utusan untuk mengucapkan belasungkawa kepada Hanun bin Nahas yang telah menggantikan ayahnya dan juga misi untuk melanjutkan persahabatan dengan Hanun, seperti dengan ayahnya.

Tetapi maksud yang baik dari Daud dibalas dengan penghinaan dari Hanun. Para pemuka bani Amon berasumsi bahwa utusan itu adalah mata-mata Daud, dan kemudian menghasut Hanun dengan asumsi itu. Hanun yang telah terpengaruh asumsi yang salah kemudian melahirkan tindakan penghinaan kepada utusan Daud akhirnya merasa ketakutan bahwa Daud akan membalas tindakan itu. Padahal Alkitab tidak mencatat bahwa Daud menyuruh untuk membalaskan tindakan penghinaan itu. Tetapi Hanun menyiapkan pasukannya dan menyewa puluhan ribu pasukan dari raja negeri Maakha, orang-orang Aram, dan orang-orang Tob untuk berperang melawan Daud. Ketika didengar Daud akan tindakan Hanun yang telah mengatur barisan perang untuk melawannya maka dikirimkan Yoab dan pasukannya untuk menghadapi mereka, dan Yoab mengalami kemenangan. Seringkali maksud baik ditanggapi negatif karena adanya asumsi yang salah. Asumsi yang salah akan mengakibatkan tindakan yang salah dan merugikan bahkan menghancurkan. Karena itu, berhati-hatilah dalam berasumsi.

Setiap asumsi akan selalu berhubungan dengan perasaan. Asumsi yang salah akan menghasilkan perasaan curiga. Perasaan curiga akan berbuahkan hal yang merugikan dan menghancurkan.

#passionateheintje.blogspot.com
2 Samuel 10:4 "Lalu Hanun menyuruh menangkap pegawai-pegawai Daud itu, disuruhnya mencukur setengah dari janggut mereka dan memotong pakaian mereka pada bagian tengah sampai pantat mereka, kemudian dilepasnya mereka."