Devotion 622 : HIDUP YANG BERDAMPAK
Devotion 622 - Dr. Heintje Kobstan
HIDUP YANG BERDAMPAK
Bacaan: 1 Samuel 31
Akhir hidup yang sangat tragis bagi Saul dan anak-anaknya, Yonatan, Abinadab dan Malkisua. Mereka mati di medan pertempuran melawan orang Filistin. Saul yang dalam keadaan terluka parah akhirnya harus bunuh diri bersama bujangnya agar supaya musuh tidak menjamahnya atau menangkapnya hidup-hidup dan mempermalukannya. Kemudian dikirim orang untuk memberitakan kabar kemenangan ini di kuil-kuil berhala dan kepada seluruh rakyat di negeri Filistin.
Saul tidak merasakan penderitaan dipermalukan orang Filistin sewaktu ia hidup. Tetapi sewaktu ia sudah mati, orang Filistin malah mempermalukannya dengan memancung kepalanya dan mengaraknya ke seluruh negeri serta menggantung tubuhnya dan anak-anaknya di tembok. Kematian Saul memang bagian dari penghukuman Allah atas ketidaktaatan Saul sebagai raja yang diurapi Allah. Karena Saul dan ketiga putranya telah mati maka Israel pun kalah di tangan Filistin. Satu babak dalam sejarah kerajaan Israel selesai. Tetapi Yabesh-Gilead yang pernah ditolong Saul ketika dikepung oleh Nahas orang Amon, tetap menunjukkan rasa terima kasih dan penghormatan mereka kepada Saul sebagai raja yang diurapi Tuhan. Terlepas dari segala perbuatan Saul yang tidak berkenan kepada Tuhan, orang Yabesh-Gilead telah merasakan dampak yang besar sewaktu Saul menjadi raja. Orang-orang perkasa dari Yabesh-Gilead berjalan semalam-malaman menerobos musuh untuk mengambil mayat Saul dan anak-anaknya dari tembok Bet-Sean lalu dibawa ke Yabesh. Sebenarnya bukan cara matinya seseorang yang menentukan hina atau mulia, tetapi bagaimana orang lain melihat sewaktu ia hidup dan dampak yang ia tinggalkan.
Bukan cara mati seseorang yang menentukan ia hina atau mulia tetapi dampak yang ia tinggalkan bagi orang lain.
#passionateheintje.blogspot.com
1 Samuel 31:11 "Ketika penduduk Yabesh-Gilead mendengar tentang apa yang telah dilakukan orang Filistin kepada Saul"
Komentar
Posting Komentar