Devotion 392 : MENGIJINKAN PROSES PEMBERSIHAN DAN PEMBENTUKAN
Devotion 392 - Dr. Heintje Kobstan
MENGIJINKAN PROSES PEMBERSIHAN DAN PEMBENTUKAN
Bacaan: Kejadian 37
Proses pembersihan dan pembentukan karakter harus dilalui setiap penerima janji Tuhan demi penggenapan rencana Allah.
Yusuf pada waktu itu baru berumur 17 tahun, masih muda tetapi biasa menggembalakan kambing domba bersama-sama saudara-saudaranya. Walaupun Yakub mengasihi Yusuf namun ia tidak memanjakannya, semua anak-anaknya berkerja menggembalakan kambing domba. Yusuf sangat disayang ayahnya, bukan karena ia suka melaporkan kejahatan saudara-saudaranya tetapi karena Yusuf adalah anak dari Rahel, wanita mandul yang sangat dicintai Yakub. Israel bahkan membuatkan jubah yang maha indah bagi Yusuf. Tapi karena sikap Israel ini, maka saudara-saudara Yusuf menjadi iri hati padanya. Apakah ini tanda bahwa Yusuf merupakan pewaris janji Allah kemudian?
Yusuf mendapatkan mimpi tentang masa depannya bahkan sampai dua kali. Tuhan telah memilih Yusuf untuk menjadi bagian dalam penggenapan rencanaNya. Walaupun Yusuf telah dikhususkan sebagai orang pilihan Allah, bukan berarti semua menjadi mudah baginya. Kemarahan yang terpendam dari saudara-saudaranya, telah membuat mereka mau membunuh Yusuf ketika Israel menyuruhnya pergi mencari saudara-saudaranya. Tapi rencana pembunuhan berubah menjadi penjualan, Yusuf dijual sebagai budak kepada para saudagar Midian. Yusuf harus melewati proses ini untuk membentuk karakternya, seperti emas yang harus dibakar dalam api yang sangat panas supaya bisa menjadi murni. Ada hal-hal yang harus dibersihkan dari kehidupan Yusuf sehingga rencana Allah tergenapi dalam hidupnya.
Kisah Yusuf memberi pencerahan kepada kita sebagai orang pilihanNya. Ada hal-hal yang harus dibersihkan dan dibentuk dalam hidup ini demi penggenapan rencana Allah dan ijinkanlah proses itu terjadi.
#passionateheintje.blogspot.com
Kejadian 37:36 "Adapun Yusuf, ia dijual oleh orang Midian itu ke Mesir, kepada Potifar, seorang pegawai istana Firaun, kepala pengawal raja."
Komentar
Posting Komentar