Devotion 382 : MEWARISI PERJANJIAN ALLAH

Devotion 382 - Dr. Heintje Kobstan
MEWARISI PERJANJIAN ALLAH
Bacaan: Kejadian 27

Pilihan kita menentukan masa depan kita.

Esau telah menjual hak kesulungannya kepada Yakub dengan hanya semangkuk sup kacang merah. Esau memandang rendah berkat kesulungannya, padahal sesuai tradisi anak sulung mendapat lebih banyak hak dari adik-adiknya. Mungkin pemikirannya bahwa berkat itu tidak akan beralih daripadanya karena ia yang sulung sekalipun ia telah bersumpah. Kejadian berikutnya adalah ketika Ishak telah tua dan ingin memberkati Esau sebagai yang sulung, tetapi kali ini juga Esau tak mendapatkannya. Ternyata sumpahnya itu membuat dia tak bisa menikmati berkat kesulungan.

Perjanjian Allah kepada Abraham diturunkan kepada Ishak, lalu Ishak kepada Esau. Namun karena Esau memandang rendah perjanjian Allah dengan menukarnya dalam semangkok kacang merah, maka Allah mengalihkan perjanjianNya pada Yakub. Yakub pun diberkati Ishak untuk menerima berkat kesulungannya. Sedangkan Esau harus menerima konsekuensi dari pilihannya. Ia hanya mendapatkan berkat yang tersisa. "Berkat" itu hanya meneguhkan sifat liar Esau yang mengandalkan otot dan pedang ketimbang tunduk pada jalan Allah. Allah dalam kedaulatanNya dapat menentukan kepada siapa berkatNya akan diberikan. Terlepas dari pro kontra, Allah memakai Ribka agar berkatNya melalui Ishak turun kepada Yakub. Ishak yang menyadari keadaan sudah di luar kendali, akhirnya mengikuti kehendak Allah dan mengalirkan berkat Abraham kepada Esau. Sungguh tak terselami jalan Allah, Ia berdaulat atas hidup kita.

Miliki kecerdasan rohani untuk tidak salah dalam menentukan pilihan kehidupan. Sebagai orang percaya, kita pun menerima warisan berkat Abraham. Pilihlah untuk hidup taat dan menghargai perjanjian Allah serta tidak melepaskannya demi apapun.

#passionateheintje.blogspot.com
Kej. 27:38 "Kata Esau kepada ayahnya: "Hanya berkat yang satu itukah ada padamu, ya bapa? Berkatilah aku ini juga, ya bapa!" Dan dengan suara keras menangislah Esau."

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Devotion 1002 : AKAL BUDI DAN PENGERTIAN

Devotion 482 : BERJALAN DALAM KEHENDAKNYA

PENJILAT